Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Adu Unggul! Belt Expert Vs Virtako, Siapa Menang?

Sundep dan Beluk sampai saat ini menjadi momok yang cukup menakutkan bagi sebagian besar petani padi, oleh karena itu sampai saat ini petani terus mencari obat atau insektisida yang bisa dengan cepat memberantas sampai tuntas kehadiran ulat penggulung daun penyebab sundep dan beluk.

Menjawab keluhan dan keresahan para petani, para produsen pembuat pestisidapun berlomba - lomba untuk menciptakan insektisida terbaik dalam menuntaskan serangan hama ulat penyebab sundep / beluk ini.

Salah satu insektisida yang biasa diandalkan para petani padi dalam mengantisipasi serangan ulat penggerek batang adalah dengan menggunakan insektisida Virtako. Namun seiring waktu petani mulai beralih menggunakan Insektisida Belt Expert.

Lalu, Insektisida manakah yang lebih Unggul dan bisa diandalkan, berikut spesifikasi perbandingan Belt Expert Vs Virtako.

1. Insektisida Belt Expert

BELT EXPERT 480 SC adalah insektisida berbahan aktif Flubendiamida 240 g/l dan Tiakloprid 240 g/l, bekerja secara racun kontak dan lambung berbentuk pekatan berwarna putih kekuning-kuningan yang dapat disuspensikan. Kombinasi dua bahan aktif Flubendiamida dan Tiakloprid ini menghasilkan kerja yang efektif dalam memberantas hama jenis ulat, seperti ulat penyebab sundep dan beluk pada tanaman padi.

Secara spesifik fungsi bahan aktif Flubendiamida dan Tiakloprid pada Insektisida Belt Expert 480 SC bisa di lihat dibawah ini:

  • Flubendiamida merupakan bahan aktif insektisida jenis baru yang memiliki selektivitas tinggi terhadap serangga dari kelompok Lepidoptera (Kupu-kupu)
  • Thiacloprid adalah insektisida dari golongan neonicotinoid, Cara kerja bahan aktif ini mirip dengan golongan neonicotinoids lainnya. Yaitu dengan menganggu sistem saraf serangga dengan merangsang reseptor nicotinic acetylcholine.

Seperti di ketahui bahwa ulat merupakan hama utama yang menyerang hampir di semua jenis tanaman, baik itu tanaman palawija, hortikultura bahkan di tanaman hias. Pada tanaman padi ulat menyebabkan padi keluar hampa (sundep), sedangkan pada tanaman tomat membuat daun tomat krutung. Dalam membasmi hama ulat tanaman ini dibutuhkan insektisida yang ampuh, yang bekerja secara cepat, efektif, dan efisien agar terhindar dari kerusakan yang parah.

Dalam memberantas ulat/larva dengan tuntas, Insektisida Belt Expert 480 SC  merupakan obat ulat bekinerja cepat dan efektif, Karena Belt Expert 480 SC merupakan salah satu produk unggulan dari PT Bayer Indonesia,  PT. Bayer sendiri merupakan produsen yang sudah terpercaya dan cukup banyak melahirkan pestisida berkualitas seperti; Decis 25 SC, Trivia 73 WP, Movento Energy 240 S/, Nativo 75 WG, Antracol 70 WP,  dan banyak lagi lainnya.

KUNGGULAN 

Mudah Larut. Dengan formulasi Suspension Concentrate (SC) menjadikan ia mudah larut kedalam air tanpa perlu diaduk lama, karena sudah menggunakan solvent yang berbasis air (suspensi), jadi jika di campur dengan air tidak menggumpal.

Dosis Rendah. Rata-rata dosis yang digunakan sekitar 1 ml per liter air, menjadikan dosis Belt Expert rendah dosis pakainya, dan dengan dosis yang rendah ini membuat keuntungan lebih karena mampu mangikis biaya pembelian pestisida.

Spectrum Luas. Berspectrum luas artinya bekerja terhadap lebih banyak hama sasaran, dengan demikian dapat mengendalikan berbagai jenis serangga hama sekaligus dalam satu kali aplikasi/penggunaan. Sehingga lebih praktis dan ekonomis.

FUNGSI BELT EXPERT 480 SC UNTUK TANAMAN

1. PADI 

Pada tanaman padi, ulat menjadi musuh yang nyata bagi para petani. Ada 2 jenis ulat yang biasa mengganggu tanaman padi yaitu; ulat penggerek batang (Scirpophaga incertulas),  dan ulat grayak (Leucania spp dan Spodoptera spp). 

Untuk membasmi jenis hama diatas, gunakan dosis 1 ml perliter air dengan metode penyemprotan volume tinggi, atau jika menggunakan tengki sprayer ukuran 14 liter, maka dosis yang digunakan adalah 14 ml/tengki. 

2. CABAI

Ulat grayak (Spodoptera litura) merupakan hama yang menyerang bagian daun tanaman cabai secara berkelompok. Daun yang terserang berlubang dan meranggas. Pada serangan stadium tinggi, biasanya terjadi pada saat musim kemarau, menyebabkan defoliasi daun yang sangat parah.

Untuk proses pengendalian gunakanlah penyemprotan volume tinggi dengan dosis 2,25 ml/l Curacron untuk cabe, agar pengendalian ulat cabe bisa musnah dalam hitungan menit.

3. BAWANG MERAH

Ulat grayak bawang (Spodoptera exigua) merupakan hama utama yang biasa merusak tanaman bawang merah. Serangan larva ini dapat menyebabkan penurunan hasil produksi bawang merah, atau kehilangan hasil yang tidak sedikit jika tidak dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian 

Serangan Spodoptera exigua pada bawang merah membuat daun bawang merah menjadi berlubang seperti transparan. Ulat grayak ada di dalam rongga daun dan memakan daun dari dalam. Gunakanlah penyemprotan volume tinggi dengan dosis 1 ml/l.

4. Tanaman Lainnya.

  • Kedelai : ulat grayak Spodoptera litura (Penyemprotan volume tinggi : 0,5 - 1 ml/l)
  • Kentang : pengorok daun Liriomyza huidobrensis (Penyemprotan volume tinggi : 0,5 - 1 ml/l)
  • Kubis : perusak daun Plutella xylostella (Penyemprotan volume tinggi : 0,5 - 1 ml/l)
  • Kubis : perusak daun Crocidolomia binotalis (Penyemprotan volume tinggi : 1 ml/l)
  • Jeruk : kutu loncat Diaphorina citri (Penyemprotan volume tinggi : 1 ml/l)

Kemampuan Insektisida Belt Expert 480 SC sebagai mitra petani dalam mengendalikan ulat tidak perlu diragukan lagi, karena Belt adalah Ahlinya pengendalian Sundep dan Beluk, Diandalkan daya perlindungannya dan Terbukti juga terpercaya menjaga panen.


2. Insektisida Virtako

Insektisida Virtako 300SC adalah insektisida berbahan aktif Klorantraniliprol dan Tiametoksam yang bekerja secara kontak dan sistemik yang di produksi oleh PT. Sygenta Indonesia.

Kedua bahan aktif yang terkandung pada insektisda Virtako sangat efektif dalam membasmi hama utama tanaman padi seperti wereng, penggerek batang, pelipat daun, dan hama putih palsu.

Kode formulasi 300SC pada insektisida virtako menandakan bahwa pestisida ini berbentuk Selluloid Concentrate yang berarti bahwa insrktisida ini mudah larut kedalam air.

Bentuk insektisida Virtako 300SC adalah cairan pekatan berwarna putih kecoklatan yang jika di emulasikan kedalam air akan menjadi berwarna putih susu.  Berikut spesifikasi Virtako 300SC

Memiliki 2 bahan aktif yang ampuh

Keunggulan insektisida Virtako 30SC yang pertama adalah memiliki 2 bahan aktif  yaitu Klorantraniliprol dan Tiametoksam yang sama ampuhnya dalam membasmi hama utama padi.

Bahan aktif Klorantraniliprol sangat ampuh mengendalikan berbagai jenis hama Wereng yang sering menggangu tanaman padi.

Sedangkan bahan aktif Tiameosam berfungsi untuk membunuh jenis ulat yang merusak tanaman padi seperti, Ulat penggerek batang, Ulat pelipat daun, dan Ulat daun yang menyebabkan padi terkena putih palsu.

Mudah di larutkan kedalam air

Keunggulan insektisida ini yang kedua adalah mudah larut kedalam air sehingga mempermudah proses pengaplikasian insektisida ini.

Selain mudah untuk dilarutkan keunggulan lain insektisida ini adalah mudahnya menentukan ukuran dosis insektisida Virtako 300SC. Karena berbentuk cairan pekat maka makin mempermudah menghitung dosis ukuran insektisida.

Dosis rendah

Keunggulan insektisida Virtako 300SC yang ketiga adalah memiliki ukuran dosis yang rendah, Dosis Virtako pada tanaman padi tiap liter air adalah 1 ml, Jadi dosis virtako pertengki 14 liter air adalah 14 ml insektisida virtako.

Harga

Keunggulan insektisida virtako 300SC yang ketiga adalah harga insektisida virtako yang relatif terjangkau.

Meski sebenarnya harga virtako 100 ml cukup mahal yaitu berkisar Rp. 200.000, namun dengan dosis yang rendah, harga tersebut menjadi terjangkau jika di bandingkan dengan insektisida sejenis.

Bekerja Dengan Dua Cara

Keunggulan insektisida virtako 300SC yang kelima adalah memiliki 2 sifat lengkap insektisida yaitu bersifat sistemik dan kontak.

Jarang ada pestisida yang memiliki 2 sistem kerja sistemik dan kontak yang bekerja sama baik dan ampuhnya.

PENUTUP

Dalam budidaya tanaman, tanaman yang tumbuh subur dan sehat merupakan investasi yang berharga, oleh karena itu hama dan penyakit harus secepatnya di tuntaskan sejak pertama kali di temukan, semakin dini ditemukan maka semakin mudah untuk diatasi.

Kehadiran pestisida sebagai racun pengendali hama dan penyakit harus di gunakan secara bijak oleh pembudidaya tanaman, agar residu yang ditinggalkan oleh pestisida tidak berdampak buruk bagi lingkungan di kemudian hari, Gunakanlah pestisida sesuai dengan fungsinya.

Perlu diperhatikan! Jangan tergiur dengan pestisida yang harganya murah namun tidak memiliki efektivitas dalam menangani hama atau penyakit, karena akan berdapak buruk bagi lingkungan dengan residu yang di tinggalkan, atau juga membeli pestisida yang mahal harganya namun belum teruji khasiatnya, karena itu cermatlah dalam memilih prodak pestisida.

Post a Comment for "Adu Unggul! Belt Expert Vs Virtako, Siapa Menang?"