Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KUPAS TUNTAS FUNGISIDA LEBIH DALAM, LEBIH DETAIL & LEBIH LENGKAP!


Obat atau racun berbasis bahan kimia (pestisida) semakin hari semakin banyak banyak di gunakan oleh masyarakat, Dengan seiring waktu penggunaan pestisida jenis fungisida terus mengalami trend peningkatan. Hal ini di sebabkan karena sudah ketergantungannya masyarakat akan pestisida dalam kehidupannya sehari-hari, Misalnya seperti penggunan fungisida untuk membunuh jamur pada tanaman seperti bercak daun, antraknosa, busuk buah, busuk batang dan lain sebagainya.

Seperti yang pernah kami bahas pada artikel berjudul "Pengertian Pestisida, Fungisida, Herbisida, Insektisida, dan jenis bahan kimia lainnya. bahwa Pestisida itu terbagi menjadi 7 jenis golongan yaitu, Insektisida, Fungisida, Herbisida, Moluskisida, Bakterisida, Nematisida, dan Rodentisida.

Nah.. Kali ini kami akan mengupas lebih dalam, lebih detail dan lebih lengkap tentang salah satu jenis pestisida yaitu Fungisida. Sebenarnya kami sudah membahas tentang masalah ini pada artikel berjudul "Pengertian Fungisida" namun artikel kali ini akan kami ulas lebih detail lagi dari pada artikel terdahul.


FUNGSI  FUNGISIDA

FUNGISIDA adalah pestisida yang secara sfesifik berfungsi untuk jamur (cendawan). Zat yang terkandung pada fungisida dapat membunuh, mencegah ataupun menghambat pertumbuhan dan perkembangan jamur patogen yang hidup bersimbiosis pada benih, bibit, akar, batang, daun, buah dan bunga. Terdapat tiga golongan fungisida jika dilihat dari fungsinya:

  1. Fungisidal Adalah fungsi fungisida yang dapat membunuh cendawan dan menghambat pertumbuhan cendawan.
  2. Fungistatik Adalah fungsi fungisida yang hanya dapat menghambat pertumbuhan cendawan.
  3. Genestatik Adalah fungsi fungisida yang dapat mencegah terjadinya sporulasi.


GOLONGAN DAN BAHAN AKTIF

Golongan fungisida tercatat ada 63 jenis, sedangkan bahan aktifnya lebih dari 80 jenis. Berikut golongan dan bahan aktif fungisida , Golongan di tulis tebal sedangkan bahan aktif ditulis cetak miring

  • Inorganik  Kopper 
  • Inorganik  Sulfur
  • Ditio-Karbamat Ferbam-Mankozeb-Maneb-Metiram-Propineb-Tiram-Zineb-Ziram
  • Ftalimid  Kaptan" Kaptafol" Folpet
  • Kloronitril (Ftalonitril) Klorotalonil
  • Sulfamid Diklofluanid/ Tolifluanid
  • Guanidin Guazatin-Iminoktadin
  • Triazin Anilazin
  • Quinon (Antraquinon)  Ditianon
  • Benzimidazol  Benomil/ Karbendazim/ Fuberidazol/ Tiabendazol
  • Tiofanat Tiofanat – Tiofanat-metil
  • Dikarboksimid Klozolinat/ Iprodion/ Prosimidon/ Vinklozolin
  • Piperazin Triforin
  • Piridin Pirifenoks/Pirisoksazol
  • Pirimidin Fenarimol/Nuarimol
  • Imidazol Imazalil/Okspokonazol/Pefurazoat/Prokloraz/Trifumizol -
  • Triazol Azakonazol/Bitertanol/Bromukonazol/Siprokonazol/Difenokonazol/Dinikonazol/Epoksikonazol/Etakonazol/Fenbukonazol/Flukuinkonazol/Flusilazol/Flutriafol;\/Heksakonazol/Imibenkonazol/Ipkonazol/Metkonazole/Myklobutanil/Penkonazol/Propikonazol/Protiokonazol/Simekonazol/Tebukonazol/Tetrakonazol/Triadimefon/Triadimenol/Tritikonazol
  • Asillalani Benalaksil/Benalaksil-M (=Kiralaksil)/Furalaksil/Metalaksil/Metalaksil-M (=Mefenoksam)
  • Oksazolidinon Oksadisil
  • Butirolakton Ofurase
  • Morfolin  Aldimorf/ Dodemorf/ Fenpropimorf/ Tridemorf
  • Piperedin Fenpropidin
  • Spiroketal-amin Spiroksamin
  • Ditiolan Isoprotiolan
  • Fosforo-tiolat Edifenfos/ Iprobenfos (IBP)/ Pirazofos
  • Fenil-benzamid Benodamil/ Flutolanil/ Mepronil
  • Piridinil-etil-benzamid Fluopiram
  • Furan-karboksamid Fenfuram
  • Oksatin-karboksamid Karboksin/ Oksikarboksin
  • Tiazol-karboksamid Tifluzamida
  • Pirazol-karboksamid Biksafen/ Fluksapiroksad/ Furametpir/ Isopirazam/ Penflufen/ Pentiopirad/ Sedaksan
  • Piridin-karboksamid Boskalid
  • Hidroksi-(2-amino-) pirimidin Bupirimat/ Dimetirimol;/Etirimol
  • Anilino-pirimidins Siprodinil/ Mepanipirim/ Pirimetanil
  • Fenilurea Dietofenkarb
  • Metoksi-akrilat Azoksistrobin/ Koumoksistrobin/ Enoksastrobin/ Flufenoksistrobin/ Pikoksistrobin/ Piraoksistrobin
  • Metoksi-karbamat Piraklostrobin/ Pirametostrobin/ Triklopirikarb
  • Oksimino asetat Kresoksim-metil/ Triflokistrobin
  • Oksimino-asetamid Dimoksistrobin; Fenaminostrobin; Metominostrobin; Orysastrobin
  • Dihidro-dioksazin Fluoksastrobin
  • Imidazolinon Fenamidon
  • Benzyi-karbamat Piribenkarb
  • Fenilpirol Fenpiklonil; Fudioksonil
  • Ariloksiquinolin Kuinoksifen
  • Quinazolinon  Prokuinazid
  • Aromatik hidrokarbon Bifenil/ Kloroneb/ Dikloran/ Kuintozen (Pcnb); Teknazen (Tcnb)/ Tolklofos-metil
  • Isobenzo-furanon  Ftalida
  • Pirrolo-quinolinon Pirokuilon
  • Triazolobenzotiazol Trisiklazol
  • Sikopropan-karboksamid Karpropamid
  • Karboksamid Diklosimet
  • Propionamid Fenoksanil
  • Hidroksianilid Fenheksamid
  • Tiokarbamat Piributikarb
  • Allilamin Naftifin; Terbinafin
  • Peptidil pirimidin nucleosida Polioksin
  • Fenilureas Pensicuron
  • Siano-imidazol Siazofamid
  • Sulfamoil-triazol Amisulbrom
  • Toluamida Zoksamida
  • Heksopiranosil Kasugamisin
  • Glukopiranosil antibiotik Streptomisin
  • Glukopiranosil antibiotik Validamisin
  • Sianoasetamida-oksime Simoksanil
  • Karbamat Iodokarb/ Propamokarb/ Protiokarb
  • Dinitrofenil crotonat Binapakril/ Meptildinokap/ Dinokap
  • Dinitro-anilin  Fluazinam
  • Primidinon hidrazon Ferimzon
  • Tri fenil tincompounds Fentin Asetat/ Fentin Klorida/ Fentin Hidroksida
  • Asam Karboksilat   Asam Karboksilat
  • Isoksazol Himeksazol
  • Isotiazolon Oktilinon
  • Etil fosfonat Fosetil-Al/ Asam Fotourous
  • Asam Ftalamik Tekloftalam
  • Benzotriazin Triazoksid
  • Benzen-sulfonamida Flusulfamida
  • Piridazinon Diklomezin
  • Tiofen karboksamida Siltiofam
  • Pirimidinamin Diflumetorim
  • Asam Sinnamikamida Dimetomorf/ Flumorf
  • Asam Mandelik amida Mandipropamid
  • Tetrasiklin antibiotik Oksitetrasiklin
  • Tiokarbamat Metasulfokarb
  • Piridinilmetil benzamida Fluopikolid
  • Triazolo-pirimidilamin Ametoktradin
  • Benzo-tiadiazol BTH Asibenzolar-S-metil p
  • Etilamino-tiazol karboksamida Etaboksam
  • Fenil-asetamida Siflufenamid
  • Benzofenon Metrafenon
  • Guanidins Dodin
  • Siano-metilene-tiazolidin Flutianil

SIFAT FUNGISIDA

Ada enam sifat  fungisida dalam menghambat, mematikan, atau mencegah jamur pada tanaman yang kita budidayakan.

1. Bersifat Selektif

Secara bahasa Selektif dapat diartikan sebagai sikap yang pemilih terhadap suatu hal-hal dengan pertimbangan atau alasan untuk menghindari efek yang tidak diinginkan. Jadi jenis fungisida bersifat selektif adalah fungisida yang hanya dapat membunuh jenis jamur tertentu saja, namun tidak dapat mengganggu, menghambat atau mematikan jamur jenis lainnya. 

2. Bersifat Non Selektif

Fungisida dengan sifat Non Selektif merupakan kebalikan dari sifat selektif, yaitu berfungsi sebagai racun pembasmi semua jenis cendawan atau jamur.

3. Bersifat Preventif

Preventif adalah suatu tindakan pengendalian yang dilakukan untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya hal-hal buruk pada tanaman di masa mendatang.

4. Bersifat Kuratif

Kuratif merupakan suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan gejala penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar tanaman budidaya dapat terjaga dengan maksimal dan optimal.


MEKANISME KERJA

Multisite Inhibitor

Multisite inhibitor adalah fungisida yang mekanisme kerjanya menghambat proses metabolisme jamur. Dengan kata lain, sifatnya ini membuat cendawan menjadi lemah dan tumbuhan memiliki ketahanan terhadapnya. 

Monosite Inhibitor

Monosite inhibitor dikenal sebagai site specific, yang berarti fungisida bekerja dengan menghambat salah satu proses metabolisme cendawan. Salah satu proses metabolisme yang dihambat seperti hanya menghambat sintesis protein atau hanya menghambat respirasi.


BAHAN FUNGISIDA

1. Fungisida Alami / Nabati

Fungisida alami adalah obat jamur/cendawan yang terbuat dari bahan bahan yang ada di alam, seperti terbuat dari bawang putih, sirih, daun tembakau, biji nimba dan lainnya. Untuk lebih jelasnya silakan baca artikel berjudul "Membuat Fungisida Alami".

2. Fungisida Kimia

Zat kimia atau bahan kimia, yang juga dikenal sebagai zat murni, Fungisida kimia adalah suatu bentuk materi yang memiliki komposisi kimia dan sifat karakteristik konstan. 


BENTUK FUNGISIDA

Bentuk Tepung, Biasanya Fungisida jenis ini memiliki kode formulasi Werabble Powder (WP) yang artinya tepung dengan ukuran partikel sangat kecil. Seperti, Delsene, Antracol, dan lainnya.

Bentuk Cairan (Pekatan), Bentuk ini sangat lazim di temui seperti fungisida Score 250 EC, Sinergy, Amistar top, Top Sin dan lainnya.

Bentuk Gas, Fumigan adalah sebutan fungisida berbentuk gas, contoh fumigan adalah Fhostek, QuickPhos, Fumiphos, dan lainnya.

Bentuk Butiran, Bentuk ini di pakai pada fungisida merk Microthiol 80 WG, CabrioTM Top 60 WG, Pemulus® 80 WG


CARA KERJA FUNGISIDA

Bekerja Sistemik 

Fungisida sistemik adalah jenis fungisida yang apabila di aplikasikan ke tanaman akan diserap dan di teruskan ke seluruh jaringan tanaman. Fungisida sistemik diabsorbsi oleh organ-organ tanaman dan ditranslokasikan ke bagian tanaman lainnya melalui pembuluh angkut maupun melalui jalur simplas (melalui dalam sel )

Bekerja Non Sistemik

Fungisida non sistemik tidak dapat diserap dan ditranslokasikan di dalam jaringan tanaman. Jenis fungisida ini hanya membentuk lapisan penghalang di permukaan tanaman (pada umumnya daun) tempat di mana ia disemprotkan.

Fungisida ini hanya berfungsi mencegah infeksi cendawan dengan cara menghambat perkecambahan spora atau miselium jamur yang menempel di permukaan tanaman. Hal inilah yang membuat fungisida kontak hanya berfungsi sebagai protektan dan efektif jika hanya digunakan sebelum tanaman terinfeksi oleh penyakit.

Bekerja Kontak

Fungisida kontak adalah fungisida yang hanya bekerja pada bagian yang terkena semprotan saja atau hanya pada bagian yang terkontak langsung dengan larutannya. Fungisida jenis ini tidak dapat menembus jaringan tanaman dan tidak dapat didistribusikan di dalam jaringan tanaman.

Bekerja Translaminar

Fungisida translaminar adalah jenis fungisida yang dapat menembus jaringan tanaman namun tidak dapat didistribusikan di dalam jaringan tanaman. Fungisida translaminar mengalir dari bagian yang disemprot (daun dan bagian atas tanaman) ke bagian yang tidak disemprot (ke bawah).


KESIMPULAN

Fungisida yang banyak beredar di masyarakat semakin hari semakin banyak jenisnya, hal ini di karenakan permintaan pasar yang cukup tinggi, Ini menjadikan pestisida menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Semoga dengan semakin banyaknya pilihan jenis fungisida semakin memudahkan kita dlam mengendalikan penyakit tanaman. 

Kehadiran pestisida sebagai racun pengendali hama dan penyakit harus di gunakan secara bijak oleh pembudidaya tanaman, agar residu yang ditinggalkan oleh pestisida tidak berdampak buruk bagi lingkungan di kemudian hari, Gunakanlah pestisida sesuai dengan fungsinya.

Perlu diperhatikan! Jangan tergiur dengan pestisida yang harganya murah namun tidak memiliki efektivitas dalam menangani hama atau penyakit, karena akan berdapak buruk bagi lingkungan dengan residu yang di tinggalkan, atau juga membeli pestisida yang mahal harganya namun belum teruji khasiatnya, karena itu jermatlah dalam memilih prodak pestisida.

Demikianlah ulasan tentang Jenis Fungisida, Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk semua, khususnya bagi anda yang sedang berbisnis budidaya tanaman. Terimakasih.

Post a Comment for "KUPAS TUNTAS FUNGISIDA LEBIH DALAM, LEBIH DETAIL & LEBIH LENGKAP!"