Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kegunggulan dan Fungsi Fungisida BION M 1/48 WP Untuk Tanaman


BION M 1/48 WP adalah fungisida dengan dua buah bahan aktif yaitu; asibenzolar-s-metil 1 % dan mankozeb 48 %. Bekerja secara racun kontak dan sistemik berbentuk tepung berwarna coklat kekuning-kuningan yang dapat disuspensikan. Kedua bahan aktif ini sudah teruji efektif dalam memberantas cendawan (jamur) yang merusak tanam sepert; penyakit antraknosa, patek, busuk buah, busuk kering, busuk basah dan bercak daun.

Secara spesifik fungsi bahan aktif sibenzolar-s-metil dan mankozeb pada fungisida Bion-M 1/48 WP bisa di lihat dibawah ini:

  • Asibenzolar-s-metil : Acibenzolar-S-methyl adalah fungisida dari golongan kimia benzothiadiazoles, yang telah teruji sebagai penginduksi resistensi pada tanaman atau dengan kata lain sebagai pembangkit daya tahan tanaman. bahan aktif ini tidak bertindak langsung terhadap patogen, tetapi bertujuan untuk mengaktifkan pertahanan tanaman secara alami, membuatnya kurang rentan terhadap penyakit dan hama . Ini harus diterapkan secara preventif, karena akan bertindak secara sistemik, yaitu akan beredar dalam getah yang mengaktifkan ketahanan tanaman secara umum. 

  • Mankozeb : Bahan aktif mankozeb termasuk golongan M3, yaitu Ditio-Karbamat, Golongan Ditio-Karbamat merupakan fungisida yang bereaksi (bekerja) dan meng-inaktivasi kelompok sulfhidril asam amino dan enzim sel jamur yang mengakibatkan gangguan metabolisme lipid dan respirasi. Bahan aktif Mankozeb bekerja secara kontak pada banyak target sehingga dapat diaplikasikan untuk mengendalikan berbagai jenis penyakit tanaman.

Seperti di ketahui bahwa jamur atau cendawan merupakan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang menyerang di hampir semua jenis tanaman, baik itu tanaman palawija, hortikultura bahkan di tanaman hias. Pada tanaman cabai merah jamur menyebabkan busuk buah (antraknosa), sedangkan pada tanaman tomat membuat bercak daun. Untuk mengatasi jamur pada tanaman ini dibutuhkan fungisida yang ampuh, yang bekerja secara cepat, efektif, dan efisien agar terhindar dari kerusakan yang parah.

Dalam mengendalikan jamur patogen, Fungisida Bion M 1/48 WP sudah tidak di ragukan lagi ke ampuhannya, Karena Bion M 1/48 WP merupakan salah satu produk pestisida unggulan dari PT. SYNGENTA INDONESIA, Syngenta sendiri merupakan produsen yang sudah terpercaya dan cukup banyak melahirkan pestisida berkualitas seperti; SCORE 250EC, VIRTAKO 300SC, GRAMOXON 276SL, PEGASUS 500 SC, AMISTAR TOP 325 SC, ANVIL 50 SC, AGRIMEC 18 EC, ALIKA 247ZC, RIDOMIL GOLD MZ 4/64 WG dan banyak lagi lainnya.


KUNGGULAN 

1. Mudah larut 

Bahan aktif  sibenzolar-s-metil dan mankozeb berbentuk tepung pada Bion M 1/48 di beri kode formulasi WP (Werrable Powder)  yang berarti tepung dengan ukuran partikel yang sangat kecil. Sehingga penggunaanya harus diaduk lebih dahulu kedalam air sebelum digunakan.

Meski pada umumnya fungisida yang berformulasi WP harus di aduk agak lama agar bahan aktifnya meluruh sempurna, Bion M 1/48 hanya perlu di aduk sesaat karena mudah dan cepat terlarut kedalam air.

2. Berspektrum luas

Memiliki daya jangkau yang luas, dan bukan hanya efektif terhadap satu jenis cendawan saja, Fungisida ini mampu mengendalikan beberapa cendawan saja seperti; penyakit antraknosa, patek, busuk buah, busuk kering, busuk basah, bercak daun dan juga masih ada beberapa jenis jamur lagi.

3. Efektif dan Optimal

Efektif dan optimal dalam mengendalikan penyakit jamur dalam waktu yang cukup singkat, sehingga cendawan tidak menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

4. Dosis rendah

Dengan rata-rata dosis hanya 1,25 sampai 2,5 gram tiap liter air pada saat aplikasi, jadi hanya membutuhkan sekitar 300 gram dosis untuk lahan seluas 1 hektare.

5. Bisa di campur dengan fungisida berbahan aktif lain

Bion-M juga bisa digunakan secara bersamaan atau di campur dengan fungisida dengan bahan aktif yang berbeda, sehingga dapat meringankan tenaga saat aplikasi.


FUNGSI BION M 1/48 WP UNTUK TANAMAN

1. Padi

Penyakit bercak daun atau biasa disebut dengan blast merupakan penyakit yang sering menyerang tanaman padi pada saat menjelang panen, kehadiran penyakit ini di tandai dengan ditmukannya bercak coklat di sekitar daun padi. Jika jamur ini di biarkan maka akan mengurangi hasil produksi sekitar 30%.

Cara kerja fungisida Bion M untuk padi bisa diaplikasikan dengan cara di semprotkan ke area padi saat pagi hari saat stomata terbuka (sampai jam 10 pagi), dengan dosis 1,5 sampai 3 gram per liter air.


2. Bawang Merah

Bercak daun ungu menjadi penyakit dampak yang buruk bagi tanaman bawang merah, selain mampu menurunkan kualitas bawang merah, penyakit ini jika tidak ditangani dengan serius bisa berakibat fatal (gagal panen).

Untuk mengendalikan jamur yang menyebabkan penyakit ini gunakan fungisida ini dengan dosis 3 - 6 gram perliter air dengan penyemprotan volume tinggi.


3. Cabai

Pada tanaman cabai, Fungisida Bion-M 1/48 WP bisa di gunakan sebagai obat bercak daun dengan dosis 3 - 6 gram perliter air dengan penyemprotan volume tinggi.


4. Tanaman Lainnya

  • Apel : penyakit bercak daun (Penyemprotan volume tinggi : 1,5 - 3 g/l)
  • Bawang : penyakit bercak ungu (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2 kg/ha)
  • Bawang merah : penyakit bercak ungu (Penyemprotan volume tinggi : 3 - 6 g/l)
  • Bawang putih : penyakit bercak ungu (Penyemprotan volume tinggi : 3 - 6 g/l)
  • Cabai : penyakit bercak daun (Penyemprotan volume tinggi : 3 - 6 g/l)
  • Cengkeh di pembibitan : penyakit bercak daun (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 1,8 kg/ha)
  • Kacang tanah : penyakit bercak daun (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2 kg/ha)
  • Kakao : penyakit busuk buah (Penyemprotan volume tinggi : 0,8 - 1,2 kg/ha)
  • Karet di pembibitan : penyakit gugur daun (Penyemprotan volume tinggi : 0,5 - 1 kg/ha)
  • Kedelai : penyakit karat daun (Penyemprotan volume tinggi : 1,5 - 3 g/l)
  • Kelapa : penyakit bercak daun (Penyemprotan volume tinggi : 2 g/l)
  • Kentang : penyakit busuk daun (Penyemprotan volume tinggi : 1,2 - 2,4 kg/ha)
  • Kina : penyakit mopog (Penyemprotan volume tinggi : 4,5 -6,3 kg/ha)
  • Kopi : penyakit karat daun (Penyemprotan volume tinggi : 0,3 - 0,6 kg/ha)
  • Padi : penyakit bercak daun (Penyemprotan volume tinggi : 1,5 - 3 g/l)
  • Petsai : penyakit bercak daun (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2 kg/ha)
  • Rosela : penyakit busuk kaki (Penyemprotan volume tinggi : 1,5 - 2,7 kg/ha)
  • Teh : penyakit ccar daun (Penyemprotan volume tinggi : 0,42 - 0,84 kg/ha)
  • Tembakau di persemaian : penyakit rebah batang (Penyemprotan volume tinggi : 4,5 - 7 kg/ha)
  • Tembakau : penyakit patik daun (Penyemprotan volume tinggi : 1,6 - 3,2 kg/ha)
  • Tomat : penyakit busuk daun (Penyemprotan volume tinggi : 1,6 - 2,4 kg/ha)
  • Vanili : penyakit busuk batang (Penyemprotan volume tinggi : 0,9 kg/ha)


PENUTUP

Dalam bisnis budidaya tanaman, tanaman yang tumbuh subur dan sehat merupakan investasi yang berharga, oleh karena itu hama dan penyakit harus secepatnya di tuntaskan sejak pertama kali di temukan, semakin dini ditemukan maka semakin mudah untuk diatasi.

Kehadiran pestisida sebagai racun pengendali hama dan penyakit harus di gunakan secara bijak oleh pembudidaya tanaman, agar residu yang ditinggalkan oleh pestisida tidak berdampak buruk bagi lingkungan di kemudian hari, Gunakanlah pestisida sesuai dengan fungsinya.

Perlu diperhatikan! Jangan tergiur dengan pestisida yang harganya murah namun tidak memiliki efektivitas dalam menangani hama atau penyakit, karena akan berdapak buruk bagi lingkungan dengan residu yang di tinggalkan, atau juga membeli pestisida yang mahal harganya namun belum teruji khasiatnya, karena itu jermatlah dalam memilih prodak pestisida.

Demikianlah ulasan tentang Fungisida BION M 1/48 WP, Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk semua, khususnya bagi anda yang sedang berbisnis budidaya tanaman. Terimakasih.

Post a Comment for "Kegunggulan dan Fungsi Fungisida BION M 1/48 WP Untuk Tanaman"