Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Herbisida. Terlengkap!

herbisida
Penyemprotan Herbisida
Herbisida adalah bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk mengendalikan gulma / rumput.

Secara terperinci wikipedia menyebutkan bahwa Herbisida adalah senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas tumbuhan yang menyebabkan penurunan hasil pertanian.

1. Cara Kerja


Pada umumnya, hampir semua herbisida bekerja dengan cara mengganggu proses anabolisme senyawa yang penting seperti pati, asam lemak, atau asam amino. Senyawa tersebut akan berkompetisi dengan senyawa yang normal dalam proses tersebut.

Berdasarkan Cara Kerjanya, cara kerja herbisida di bagi menjadi dua, yaitu;

Herbidida Sistemik


Herbisida sistemik adalah herbisida yang sistem kerjanya ditranslokasikan ke seluruh anggota tubuh gulma, mulai dari daun, batang, sampai ke akar. Ataupun sebaliknya. Cara kerja herbisida sistemik ini membutuhkan waktu 1 sampai 2 hari setelah aplikasi dalam membunuh tanaman pengganggu (gulma), 

Karena cara kerja herbisida sistemik ini tidak langsung mematikan jaringan tanaman yang terkena, namun bekerja dengan cara menganggu proses fisiologi jaringan gulma tersebut, lalu dialirkan ke dalam jaringan tanaman gulma dan mematikan jaringan sasarannya seperti daun, titik tumbuh, tunas sampai ke akarnya.

Herbisida Kontak


Herbisida kontak adalah herbisida yang bekerja dengan cara menghasilkan radikal hidrogen peroksida yang memecah membran sel dan merusak seluruh konfigurasi sel, Jadi herbisida jenis ini jauh lebih cepat dalam mematikan gulma, hanya membutuhkan waktu 2 - 3 jam setelah aplikasi.

Namun kekurangannya, Herbisida kontak ini hanya mampu mematikan bagian tanaman hidup yang terkena larutannya saja, jadi bagian tanaman dibawah tanah seperti akar atau akar rimpang tidak mati, terkecuali jika larutan herbisida ini mengenai akarnya. 

2. Tipe



Herbisida juga terbagi menjadi 2 tipe, yaitu tipe herbisida pra tumbuh dan herbisida purna tumbuh.

  • Herbisida Pratumbuh adalah herbisida yang digunakan ketika gulma belum tumbuh, atau di aplikasikan pada saat lahan siap tanam (sebelum benih ditebar atau segera setelah benih ditebar). Biasanya kelompok herbisida jenis ini bersifat nonselektif, yang berarti membunuh semua tumbuhan yang ada.
  • Herbisida Purnatumbuh adalah herbisida yang digunakan ketika benih gulma memunculkan daun pertamanya. Herbisida jenis ini harus haruslah selektif, agar tidak mengganggu tumbuhan pokoknya.


3. Kelompok



Herbisida Selektif adalah herbisida yang mampu membasmi gulma tetapi tidak mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman utama.

Contoh herbisida selektif :
  • Herbisida propanil, membasmi gulma golongan berdaun pita.


Herbisida Non Selektif adalah herbisida yang dapat membasmi gulma sekaligus tanaman utamanya, Maka penggunaan herbisida jenis ini haruslah hati-hati agar tidak terkena tanaman pokoknya.

Contoh herbisida non selektif :
  • Herbisida glifosat, membasmi semua jenis gulma dan tanaman yang mempunyai zat hijau daun (klorofil).


4. Bahan aktif


Herbisida Paraquat


Herbisida Paraquat adalah herbisida yang umum digunakan untuk herbisida tipe purna tumbuh. Herbisida dengan bahan aktif Parakuat ini sangat cocok digunakan oleh mereka untuk mengolah lahan secara cepat. 

Hal ini karena daya kerja dari bahan aktif parakuat begitu cepat, dimana setelah aplikasi hasilnya dapat terlihat 1 jam kemudian, sehingga dalam kurun waktu 3 – 4 hari berikutnya lahan sudah bisa gunakan. Contoh dari herbisida berbahan aktif paraquat adalah Gramoxone.

Herbisida Glifosat


Herbisida dengan bahan aktif Glifosat merupakan herbisida yang bersifat sistemik bagi gulma sasaran. Diantara ketiga jenis bahan aktif herbisida ini, bahan aktif glifosat merupakan bahan aktif herbisida yang paling banyak dipakai diseluruh dunia. 

Selain sifatnya yang sistemik, yang dapat membunuh tanaman hingga mati sampai ke akar-akarnya, herbisida dengan bahan aktif glifosat juga mampu mengendalikan banyak jenis gulma seperti Imperata cylindrica, Axomophus comprsseus (pahitan), Mimosa invisa (putri malu), Cyperus iria (teki), Echinocloa crussgali (jajagoan), Eulisine indinca, dan lain-lain

Herbisida Metil Metsufuron


Herbisida yang berbahan aktif metil metsulfuron ini merupakan herbisida sistemik juga bertipe selektif untuk tanaman padi. Herbisidadengan bahan aktif metil metsufuron ini dapat digunakan untuk mengendalikan gulma pra tumbuh dan awal purna tumbuh. 

Beberapa gulma yang mapu dikendalikan oleh herbisida ini antara lain: Monocholria vaginalis (eceng gondok), Cyperus diformis (teki), Echinocloa crusgalli (jajagoan), semanggi serta gulma lain yang tergolong pakis-pakisan


Post a Comment for "Pengertian Herbisida. Terlengkap!"