Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hopper Burn dan Siklus Hidup Wereng Coklat

Salah satu hama yang mampu menyebabkan petani gagal panen adalah Wereng Coklat, kehadiran hama satu ini patut di waspadai oleh para petani, mulai dari tahap G-0 sampai G-2, oleh karena itu penting bagi patani untuk mengetahui SIKLUS HIDUP WERENG COKLAT.

Hama wereng coklat ini kerap menyerang tanaman padi pada vase vegetatif, sampai pada vase generatif atau padi siap di panen. jadi antisipasi sedini mungkin kehadiran wereng coklat ini


Sebagai seorang petani padi, anda harus  mengetahui Siklus hidup wereng coklat, karena dengan mengetahui siklus hidup wereng coklat anda dapat dengan tepat untuk proses penanganannya.

Kerusakan yang di timbulkaan oleh wereng coklat dapat terjadi pada tanaman padi itu tergantung pada beberapa hal, diantaranya; Populasi awal pada saat migrasi  wereng coklat,  umur tanaman padi saat terjadinya migrasi, Varietas Padi, Keadaan iklim, Pemupukan yang tidak seimbang, dan Penggunaan pestisida yang tidak benar.

HOPPER BURN / GERSANG WERENG


Hopper burn atau gersang wereng terjadi pada tanaman padi umur sekitar 30 hst, bila padat populasi migran wereng dipesemaian sekitar 50 ekor betina makroptera per 25 kali ayunan.

Hopper burn awal dapat terjadi bila waktu tanam tidak serempak karena perpindahan serangga makroptera dalam jumlah besar dan sawah yang sedang dipanen ke areal yang sedang ditanami.

Bila kepadatan wereng coklat migran 2 sampai 5 betina per rumpun pada umur padi 20 sampai 30 hst, hopperbum disebabkan oleh keturunannya terjadi pada umur 50 sampai 60 hari setelah tanam.

Bila kepadatan brakhiptera betina pada umur padi 50 sampai 60 hari setelah tanam yaitu ditemukan 2 sampai 5 ekor per rumpun, hopper burn biasanya terjadi setelah pembentukan bunga.

SIKLUS HIDUP WERENG COKLAT


Wereng coklat yang berkembang di area pesawahan dimulai dari wereng coklat yang pindah pada awal fase  vegetatif (pembentukan anakan tanaman padi). 

Setelah menetap, Wereng coklat berkembang biak secara eksponensial satu atau dua generasi pada tanaman padi saat fase vegetatif. Tetapi jumlah perkembang biakannya juga tergantung pada saat migrasinya.

Apabila migrasi terjadi pada umur 2-3 hari setelah tanam, maka Wereng Coklat dapat berkembang biak sebanyak dua generasi, hal ini dapat di uraikan dari siklus hidup wereng coklat.

Siklus hidup wereng coklat berawal dari G-0, G-0 merupakan tahap migran (pindah) wereng coklat, ke area pesawagan, dan ketika wereng coklat migran menyerang sawah, tahapan ini naik menjadi G-1 atau tahap menetap (generasi pertama).

Pada fase G-2 atau memasuki generasi ke , fase ini adalah tahap akhir wereng coklat atau Tahap perusak, di sebut tahap perusak karena pada fase ini wereng mulai menghisap batang padi.

Demikianlah  artikel tentang SIKLUS HIDUP WERENG COKLAT, semoga bermanfaat. Terimakasih