Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis Pupuk Padi Terbaik

cara pemupukan padi sawah yang benar, pemupukan berimbang pada tanaman padi, jenis pupuk padi, pemupukan padi saat bunting, cara memupuk tanaman padi yang benar, cara pemupukan padi, dosis pupuk padi sawah per hektar
Untuk mendapatkan hasil panen maksimal dengan tetap mempertahankan kesuburan dan kelembaban tanah, maka dari itu diperlukannya kombinasi pemupukan antara pupuk Kimia (Anorganik) dengan pupuk Alami (organik). Keunggulan dari cara kombinasi kedua jenis pupuk ini adalah saling melengkapi antara pupuk kimia dan pupuk alami. seperti kekurangan sifat pupuk organik akan di lengkapi oleh pupuk anorganik, dan begitupun sebaliknya kekurangan pupuk anorganik akan dipenuhi oleh pupuk organik.

Dalam mencukupi kebutuhan pupuk untuk setiap 1 ton gabah, tanaman padi memerlukan unsur hara Nitrogen sebanyak  17,5 kg (39 kg Urea), Phospor sebanyak 3 kg (9 kg SP-36) dan Kalium sebanyak 17 kg (34 kg KCl). Dengan demikian bila petani menginginkan hasil panen padi yang tinggi tentu diperlukan pupuk yang lebih banyak. Pada dasarnya pupuk merupakan makanan bagi tanaman.

Artikel menarik lainnya.
Cara mudah membuat MOL bonggol pisang
Membuat MOL tapai yang ampuh

Untuk mendapatkan tanaman padi yang sehat, Pemberian pupuk dapat dilakukan berdasarkan pertumbuhan tanaman.  Salah satu caranya adalah  dengan mengamati perubahan warna daun padi dengan  alat yang dinamakan bagan warna daun di singkat menjadi BWD, (bisa lihat gambar diatas). Bagan ini adalah alat berbentuk kartu yang memiliki 4 warna dari hijau muda sampai hijau tua, dengan skala 1 – 4 an 1 – 6. Jika kita menggunakan BWD 1-4 dan mendapatkan hasil warna rata-rata daun padi berada di angka 3 atau lebih rendah lagi, maka saat itu adalah waktu yang tepat untuk pemupukan unsur Nitrogen (Urea) karena tanaman padi sudah lelah danlapar akan unsur hara.

Berikut adalah jenis-jenis pupuk kimia (anorganik) padi.

1. UREA

Tanaman padi memerlukan banyak sekali unsur hara N dibanding hara P ataupun K.  Karena unsur hara N berfungsi sebagai sumber pertumbuhan tanaman padi, pembentukan fase vegetatif  (anakan), pembentukan klorofil untuk proses asimilasi, yang pada akhirnya memproduksi padi untuk pertumbuhan dan pembentukan bulir-bulir gabah.

2. SP 36.

Unsur hara P (phosfor) da K (kalium) banyak terdapat pada pupuk jenis SP 36, Untuk Unsur K berfungsi sebagai sumber tenaga pada tanaman seperti keserempakan tumbuh tanaman padi dan pematangan bulir gabah. Sementara itu unsur hara K (Kalium) berfungsi sebagai pendukung berlangsungnya reaksi ensim dalam tanaman. Selain itu juga unsur K berfungsi juga memperbaiki kualitas rendemen gabah, ketahanan terhadap kekeringan, serta memperkuat tanaman dari berbagai macam penyakit.

3. Phonska

Pupuk ini adalah kombinasi dari ketiga unsur Nitrogen, Phosfor dan Kalium (NPK), Jika menggunakan pupuk ini maka tidak memerlukan lagi pupuk Urea, SP 36, dan Za.

4. ZA

Pupuk ZA adalah kombinasi dari Nitrogen dan Sulfur yang bagus untuk tanman padi.

Pemberian hara NPK (Nitrogen, Phosfor, Kalium) dapat disesuaikan berdasar hasil analisis tanah atau melihat kebutuhan tanaman padi. Secara umum hara Phospor dan Kalium tidak perlu diberikan setiap musim.  Phosfor dapat diberikan setiap 4 musim sekali sedangkan Kalium bisa diberikan tiap 6 musim sekali. Hal ini disebabkan Phospor yang diberikan ke tanah, hanya ± 20 % saja terserap tanaman padi, sedang sisanya tersimpan dalam tanah, sedangkan  pupuk Kalium hanya terserap tanaman padi sekitar ± 30 % dan sisanya tersimpan didalam tanah.

Kita juga bisa menggunakan Pupuk organik cair (POC) hijau sebagai pengganti NPK jika terjadi kelangkaan. Kelebihan POC adalah mampu menambah Nitrogen yang berasal dari udara dalam jumlah yang cukup tinggi. Untuk membuat POC bisa dilihat disini. 

Dengan demikian untuk mendapatkan hasil gabah yang baik berkualitas dan berkuantitas maka tanaman perlu diberi pupuk yang lengkap.