Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keunggulan dan Fungsi Insektisida SAPPORO 52 EC bagi Tanaman



Ulat grayak merupakan hama yang menyerang hampir di semua jenis tanaman budidaya, baik itu tanaman palawija, hortikultura bahkan di tanaman hias. Pada tanaman padi, ulat menyebabkan padi keluar hampa (sundep), sedangkan pada tanaman tomat ulat akan menggerek daun hingga tinggal batang, yang jika di biarkan akan menimbulkan kerusakan tanaman cukup parah. Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan insektisida yang ampuh, yang bekerja secara cepat, efektif, dan efisien agar terhindar dari kerusakan yang parah, salah satu insektisida yang perlu di coba adalah SAPPORO 52 EC.

SAPPORO 52 EC adalah Insektisida dengan bahan aktif Emamektin benzoat (emamectin benzoate) 52 g/l. bersifat racun kontak dan lambung yang dapat di emulsikan, dan berfungsi sebagai obat hama untuk ulat grayak (penggorok daun) pada tanaman jagung, padi, dan bawang merah.

Bahan aktif emamektin benzoat (emamectin benzoate) yang terkandung pada insektisida ini di kenal sangat baik dalam menanggulangi hama, karena emamektin benzoat mampu meningkat 3 kali lipat, dalam mengatasi larva hama lepidopteran, dan dengan dosis yang sangat rendah (0,084 ~ 2g / ha), emamektin benzoat (emamectin benzoate) memiliki efek yang baik, dan tidak membahayakan bagi serangga yang menguntungkan dalam proses pengendalian hama. Selain itu, bahan aktif ini memperluas spektrum insektisida dan mengurangi toksisitas pada manusia dan hewan.

Dalam mengendalikan hama, Insektisida SAPPORO 52 EC sudah tidak perlu di sangsikan lagi ke ampuhannya, Karena merupakan salah satu produk pestisida unggulan dari PT Santani Agro Mandiri, Produsen pestisida ini sudah cukup banyak melahirkan pestisida berkualitas seperti; Sankill 530/60 EC, Sandor 30 WP, Capital 200/300 SC dan banyak lagi lainnya.


KUNGGULAN 

1. Mudah Larut

Kode formulasi EC (Emulsifiable Concetrate) menandakan bahwa Sapporo 52 EC ini tercampur dengan bahan minyak, namun tetap mudah larut kedalam air. Sehingga pengaplikasian insektisida ini tetap mudah digunakan untuk membasmi hama sejenis ulat pada tanaman.

2. Berspektrum luas

Berspectrum luas artinya bekerja terhadap lebih banyak hama sasaran, dengan demikian dapat mengendalikan berbagai jenis serangga hama sekaligus dalam satu kali aplikasi/penggunaan. Sehingga lebih praktis dan ekonomis.

3. Efektif dan Optimal

Efektif dan optimal dalam mengendalikan segala jenis ulat dalam waktu yang cukup singkat, sehingga hama tidak menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

4. Bisa di campur dengan pestisida berbahan aktif lain

Saporo juga bisa digunakan secara bersamaan atau di campur dengan pestisida dengan bahan aktif yang berbeda, sehingga dapat meringankan tenaga saat aplikasi.


FUNGSI SAPPORO 52 EC UNTUK TANAMAN


1. Jagung

Aplikasi Insektisida Sapporo yang efektif itu diberikan saat penerbangan pertama ngenat (imago). Karena pada saat itu larvanya masih sangat rentan jika terkana insektisida, karena baru menetas atau di bawah instar tiga. Apabila ulat nya sudah berada pada fase instar ketiga atau lebih, maka akan lebih sulit dikendalikan.

Waktu aplikasi insektisida ini sebaiknya juga dilakukan pada malam hari, atau pagi hari pada saat matahari belum terbit dan sore hari setelah matahari tenggelam, mengingat ulat adalah hewan yang aktif pada malam hari. Hal ini untuk memastikan hasil penyemprotan mengenai sasaran secara langsung. Gunakan dosis 2,5 ml/l untuk voleme penyemprotan tinggi, agar hasil aplikasi lebih maksimal


2. Padi

Pada tanaman padi, ulat menjadi musuh yang nyata bagi para petani. Ada 2 jenis ulat yang biasa mengganggu tanaman padi yaitu; ulat penggerek batang (Scirpophaga incertulas),  dan ulat grayak (Leucania spp dan Spodoptera spp). 

Untuk membasmi jenis hama diatas, gunakan dosis 6-7,5 ml perliter air dengan metode penyemprotan volume tinggi, atau jika menggunakan tengki sprayer ukuran 14 liter, maka dosis yang digunakan adalah 100 ml pertengki. 


3. Cabai

Ulat grayak (Spodoptera litura) merupakan hama yang menyerang bagian daun tanaman cabai secara berkelompok. Daun yang terserang berlubang dan meranggas. Pada serangan stadium tinggi, biasanya terjadi pada saat musim kemarau, menyebabkan defoliasi daun yang sangat parah.

Untuk proses pengendalian gunakanlah penyemprotan volume tinggi dengan dosis 1 liter per hektar untuk cabe, agar pengendalian ulat cabe bisa musnah dalam sekejap.


4. Cabai

Ulat grayak bawang (Spodoptera exigua) merupakan hama utama yang biasa merusak tanaman bawang merah. Serangan larva ini dapat menyebabkan penurunan hasil produksi bawang merah, atau kehilangan hasil yang tidak sedikit jika tidak dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian 

Serangan Spodoptera exigua pada bawang merah membuat daun bawang merah menjadi berlubang seperti transparan. Ulat grayak ada di dalam rongga daun dan memakan daun dari dalam. Gunakanlah penyemprotan volume tinggi dengan dosis 1 l/ha.


5. Tanaman Lainnya

  • Kubis : hama perusak krop Crocidolomia pavonana (Penyemprotan volume tinggi: 2 g/l)
  • Kubis: ulat daun Plutella xylostella (Penyemprotan volume tinggi: 2 ml/l)
  • Bawang merah : ulat grayak Spodoptera exigua (Penyemprotan volume tinggi : 1,5 g/l)
  • Bawang merah: pengorok daun Liriomyza chinensis (Penyemprotan volume tinggi: 2,25 ml/l)
  • Padi: penggerek batang Scirpophaga incertulas, wereng coklat Nilaparvata lugens (Penyemprotan volume tinggi: 2,25 ml/l)
  • Kedelai : ulat grayak Spodotera litura (Penyemprotan volume tinggi : 1 ml/l)


PENUTUP

Dalam bisnis budidaya tanaman, tanaman yang tumbuh subur dan sehat merupakan investasi yang berharga, oleh karena itu hama dan penyakit harus secepatnya di tuntaskan sejak pertama kali di temukan, semakin dini ditemukan maka semakin mudah untuk diatasi.

Kehadiran pestisida sebagai racun pengendali hama dan penyakit harus di gunakan secara bijak oleh pembudidaya tanaman, agar residu yang ditinggalkan oleh pestisida tidak berdampak buruk bagi lingkungan di kemudian hari, Gunakanlah pestisida sesuai dengan fungsinya.

Perlu diperhatikan! Jangan tergiur dengan pestisida yang harganya murah namun tidak memiliki efektivitas dalam menangani hama atau penyakit, karena akan berdapak buruk bagi lingkungan dengan residu yang di tinggalkan, atau juga membeli pestisida yang mahal harganya namun belum teruji khasiatnya, karena itu jermatlah dalam memilih prodak pestisida.

Demikianlah ulasan tentang Insektisida SAPPORO 52 EC, Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk semua, khususnya bagi anda yang sedang berbisnis budidaya tanaman. Terimakasih.

Post a Comment for "Keunggulan dan Fungsi Insektisida SAPPORO 52 EC bagi Tanaman"