Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

7 Kunci Sukses Cara Budidaya Lele Sistem Bioflok Bagi Pemula

.

Salah satu cara terbaik budidaya ikan lele adalah dengan sistem bioflok, Cara budidaya lele sistem bioflok ini sangat menguntungkan bagi para petani karena mampu mengurangi jumlah konsumsi makanan, selain itu ikan lele yang di hasilkan juga lebih sehat. Oleh sebab itu cara budidaya ikan lele sistem bioflok disebut-sebut menjadi salah satu sistem tanam lele terbaik hingga saat ini.

Budidaya ikan lele dengan cara sistem bioflok dewasa ini sudah banyak digunakan oleh para petani ikan lele hampir di seluruh Indonesia, Mereka beralih karena kemudahan dan dalam budidaya lele sistem bioflok.

Pada dasarnya sistem ternak/budidaya lele dengan cara bioplok ini mengandalkan Mikroorganisme yang banyak terdapat pada kotoran lele dan juga lingungan sekitar.

Karena kotoran lele jika mengendap akan berubah menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang merupakan perpaduan dari alga, ganggang dan bakteri. Perlu anda ketahui alga, gangang, dan bakteri adalah makanan alami ikan. 


Oleh sebab itu setela melaui proses uji coba, ternyata metode bioflok dalam budidaya ikan lele mampu menghemat pakan hingga 50% daripada menggunakan metode lain.




Sistem budidaya lele bioflok ini juga bisa di lakukuan bagi para petani pemula, karena sistem ini begitu mudah untuk di lakukan, bahkan bagi para pemula yang ingi berternak lele pasti bisa melakukannya.

Berikut ini adalah 7 kunci sukses cara budidaya ikan lele dengan sistem atau metode bioplok.

1. Persiapan Kolam Bioflok

Kolam untuk budidaya ikan lele dengan metode bioflok tidak berbentuk persegi seperti pada umumnya, akan tetapimetode bioflok menggunakan bentuk tabung (silinder). Dimana nantinya akan diisi dengan ikan lele hingga padat. 

Meskipun demikian pembuatan kolam bioflok untuk budidaya ikan lele harus dibuat dengan kaidah yang benar. Berikut iniakan kami terangkan cara membuat kolam bioflok yang benar dan sesuai standar..

  • Siapkan bahan berupa terpal, pagar besi dan paralon 3/4″
  • Buatlah lubang sedalam 20-30 cm dengan diameter 1,5 – 2 meter. Usahakan agar diatas kolam dibuat naungan yang akan menghalangi air hujan dan sinar matahari langsung yang bisa mempengaruhi kelangsungan hidup mikroorganisme air kolam
  • Pasang kerangka membentuk lingkaran disekeliling lubang.
  • Jangan lupa untuk memberi saluran pembuangan di dasar tengah lingkaran menggunakan paralon 3/4″
  • Pasang Terpal dan lubangi bagian saluran pembuangan kemudian pastikan agar lubang tidak bocor ketika dipasang pipa gunakan lem dan karet pengikat.
  • Buat selang untuk mengalirkan air guna menambah oksigen dalam kolam nantinya. 
  • Setelah siap maka selanjutnya tinggal pengisian air.

2. Persiapan Air Kolam Bioflok


Seperti namanya yaitu Metode BIOFLOK yang mana “bio” berarti makhluk hidup sedangkan “floc” berarti gumpalan. Maka air yang ada dalam kolam bioflok ini nantinya akan dipenuhi oleh gumpalan-gumpalan kecil yang merupakan kumpulan mikroorganisme yang terdiri dari alga, ganggang dan bakteri.

Untuk membuat air menjadi seperti itu, maka setelah kolam diisi air lalu kita memberikan pupuk dasar yang berupapupuk organik (pupuk kandang) yang mana sudah di sekomposisikan terlebih dahulu. Setelah itu anda perlu memasukkan gula putih (molase) dengan kadar 250 ml/m3. Molase ini akann sangat berguna karena berperan sebagai sumber energi bagi bakteri pengurai.

Langkah selanjutnya adalah dengan memasukkan bakteri probiotik jenis bacilus sp. Namun kali ini dalam produk probiotik yang sudah dilengkapi berbagai jenis bakteri lainnya yang juga bermanfaat.

Setelah itu diamkan air minimal 2 minggu. Air yang sudah jadi akan berwarna merah kecoklatan yang mana artinya sudah dipenuhi bakteri dan ganggang.

3. Pembesaran Bibit Ikan Lele

Bibit Ikan lele yang akan dimasukkan kedalam kolam bioflok memang seharusnya yang sudah berusia 1 bulan agar disamakan ukurannya terlebih dahulu. Untuk itu, bibit lele yang masih kecil dipelihara dahulu dikolam pembesaran lalu diseleksi ukurannya setelah berusia 1 bulan untuk kemudian dipindahkan ke kolam bioflok.

Air di kolam pembesara juga sebaiknya dikondisikan mirip dengan air dalam kolam bioflok agar ikan tidak stres (kaget) nantinya ketika baru dipindahkan kedalam kolam. 


4. Pemeliharaan di Kolam Bioflok

Ikan lele yang sudah berusia 1 bulan dan sudah disortir maka segera dipindah ke kolam bioflok untuk dipelihara. Pada tahap ini maka anda sudah bisa mulai mengurangi porsi pakannya secara bertahap tiap minggunya. Mulai dari 10%, 20% hingga 50% pada akhirnya.

Yang perlu anda cermati adalah penambahan bakteri probiotik secara berkala serta jam pemberian pakan juga tidak berubah. Jika sedari awal anda memberikan pakan 3 kali maka saat di kolam bioflok pun masih tetap 3 kali haya saja porsinya mulai dikurangi. Baca juga Tips Sukses Budidaya Ayam Kampung

Kenapa dikurangi? Karena ikan sudah akan mendapat pakan alami yang kaya nutrisi dari airnya selain itu kotoran ikan juga akan diubah menjadi pakan yang bermanfaat. Hal ini akan membuat anda lebih hemat dalam pemberian pakan.

5. Cara Pemberian Pakan


Untuk memberikan pakannya maka anda bisa menggunakan pelet yang sudah dibasahi dan didiamkan 5-10 menit agar mengembang terlebih dahulu lalu ditaburkan dari 3 sudut kolam bioflok. Agar semakin menghemat biaya, maka anda juga bisa membuat pakan alternatif untuk diumpankan pada siang atau sore hari sehingga pemberian pelet hanya 40% dan yang 60% adalah pakan alternatif.

Pakan diberikan 3 kali yakni pagi jam 9 lalu siang jam 3 dan malam jam 8 atau 9. Jangan memberikan pakan terlalu pagi serta jangan memberikan pakan terlalu banyak. Jumlah pakan adalah 2,5% dari total berat badan ikan yang mana nantinya dibagi lagi menjadi 3 untuk dierikan pagi, siang dan sore. Untuk itu anda harus rutin melakukan pengechekan sample berat badan ikan lele untuk menentukan banyaknya pakan yang harus diberikan Baca juga Cara Budidaya Mentok Secara Intensif

6. Penambahan Probiotik Secara Rutin


Karena ikan lele ini tergolong sangat rakus, maka apabila ukuran tubuhnya semakin besar, maka semakin banyak pula makannya. Kadar mikroorganisme dalam air bioflok juga akan cepat berkurang pada saat usia ikan lele sudah dewasa.

Untuk menjaga kestabilan kadar mikroorganisme dalam kolam, maka anda perlu melakukan penambahan probiotik secara rutin. Paling bagus adalah seminggu sekali. Dengan demikian air dalam kolam tetap akan didominasi oleh mikroorganisme bermanfaat. Baca juga Cara Budidaya Burung Lovebird

7. Panen Lele


Panen pada budidaya ikan lele sistem bioflok bisa diakukan lebih cepat yakni 15-20 hari lebih awal dari pada pemeliharaan model konvesional. Mengapa bisa demikian? Karena asupan nutrisi ikan lele dalam sistem bioflok senantiasa terpenuhi setiap saat sehingga ukuran tubuhnya lebih cepat berkembang. Baca juga Cara Menanam Cabe Sistem Plastik Mulsa

Demikianlah pembahasan kami mengenai cara budidaya ikan lele sistem bioflok. Semoga artikel inni bisa membantu anda mengembangkan dan meningkatkan usaha budidaya lele anda.

Post a Comment for "7 Kunci Sukses Cara Budidaya Lele Sistem Bioflok Bagi Pemula"