Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

7 Cara Budidaya Cabe Rawit ala Kliktani


Dalam melakukan aktivitas budidaya cabe rawit, ada beberapa tahapan agar bisa menguntungkan. Setidaknya ada 7 kunci sukses (tahapan)  yang bisa anda gunakan. Ke 7 tahapan ini sangat menentukan dan sangat penting untuk anda lakukan, 

Sebelum membahas tentang ke 7 tahapan dalam budidaya cabe rawit, untuk menambah pengetahuan anda, kami akan mengupas tentang tanaman cabai. 

Cabai adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Bagi seni masakan Padang, cabai bahkan dianggap sebagai "bahan makanan pokok" ke sepuluh (alih-alih sembilan). Sangat sulit bagi masakan Padang dibuat tanpa cabai.(wikipedia)

Cabe atau cabai memiliki 2 jenis (karakter) yang berbeda yaitu; cabe merah (gede) dan cabai Rawit. Cabai Rawit sendiri memiliki sebutan yang berbeda-bedadi tiap-tiap daerah, ada yang menyebutnya dengan cabe ceplik, cabe setan dan lainnya.

Setelah mengupas sedikit tenyang tanaman cabai, sekarang kita akan membahas tentang 7 kunci sukses (tahapan) dalam budidaya cabai rawit.


1. Kondisi tanah (lokasi) Budidaya tanaman cabai.


Kondisi daerah atau lokasi tempat membudidayakan tanaman ini sangat berpengaruh besar terhadap proses pertumbuhannya, karena tanaman cabai rawit ini dapat tumbuh dengan baik jika suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut 6 syarat lokasi budidaya cabe rawit :

  • Cabai rawit dapat tumbuh dengan sempurna pada dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian antara 300 sampai 2000 MDPL.
  • Temperatur suhu yang baik bagi tanaman cabe rawit adalah 24 - 27 derajat celcius.
  • Kelembaban tanah di sekitar tanaman cabe rawit sebaiknya tidak terlalu tinggi.
  • Cara menanam cabe rawit bisa dilakukan di sawah bekas menanam padi maupun tegalan, dengan kondisi tanah gembur, kaya akan unsur hara, dan cukup persediaan air tanahnya.
  • Tanaman cabe rawit membutuhkan sinar matahari terus menerus sepanjang hari tanpa tertutupi pohon yang lebih tinggi.
  • PH tanah netral yaitu berkisar antara 5 hingga 7.

2. Pengolahan Media Tanam


Selain faktor lokasi, kegemburan tanah menjadi faktor kedua yang sangat menunjang pertumbuhan tanaman cabai, sehingga budidaya tanaman cabai rawit bisa tumbuh dengan baik.

Berikut langkah-langkah dalam menggemburkan tanah:

  • Cangkul atau bajak lahan untuk menggemburkan sekaligus membuang gulma maupun tanaman bekas sebelumnya, setelah itu diamkan lahan beberapa hari.
  • Untuk lahan yang terlalu asam yaitu ber PH kurang dari 5 maka cara menanam cabe rawit pada bagian ini, Anda memerlukan tambahan kapur dolomite. Bemberikan kapur ini pada saat proses pembajakan dan diamkan kurang lebih selama 1 minggu untuk memastikan PH tanah menjadi netral.
  • Setelah proses pengapuran selesai, tambahkan pupuk kandang untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman cabe rawit dengan dosis 1 ton / hektar lahan.
  • Setelah pemupukan, diamkan lahan selama 1 minggu agar pupuk kandang dapat meresap sempurna kedalam lahan tanam.

3. Bibit Berkualitas


Anda harus mendapatkan benih cabe rawit dengan varietas terbaik, agar hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan. Sebab percuma juga cara menanam cabe rawit sudah benar namun dengan benih yang kurang baik akan menghasilkan panen yang kurang maksimal.

Sebaiknya benih cabe rawit yang berasal dari varietas unggulan dan sudah terbukti kualitasnya, bebas dari berbagai hama penyakit, serta hasil panenan melimpah. Setelah benih didapat, rendam benih tersebut dengan fungisida perlakuan benih dengan dosis 1 tutup / liter air hangat untuk merangsang perkecambahan benih cabe rawit.


4. Persemaian Benih Cabe Rawit


Setelah benih berkecambah, tahap selanjutnya cara menanam cabe rawit adalah menyemaikan benih yang sudah berkecambah tersebut. Arah persemaian dibentuk sedemikian rupa dengan menghadap ke timur serta diberi naungan plastik.

Untuk media tanam persemaian sendiri dibuat dari berbagai campuran pupuk kandang yang sudah matang dan juga tanah dengan perbandingan 1 : 3. Masukkan campuran media persemaian tersebut kedalam polybag berukuran 4 x 6 cm.

Masukkan benih cabe rawit yang telah berkecambah kedalam media tanam di dalam polybag, setiap polybag diisi satu benih. Setelah ditanam, tutup dengan tanah tipis yang telah dicampur dengan pupuk kandang. Lakukan penyiraman secara rutin setiap pagi dan sore hari hingga benih tumbuh tunas.

Cabe juga sebenarnya bisa Anda budidayakan langsung di dalam polybag. Untuk tips sukses budidaya cabe dalam polybag, Anda bisa baca di sini


5 Cara Menanam Cabe Rawit


Setelah bibit dalam media persemaian berumur 4 minggu dan sudah keluar daunnya, maka saatnya untuk memindahkan benih cabe rawit kedalam media tanam yang sudah dipersiapkan. 

Pilihlah benih yang sehat, pertumbuhan mulus dan bebas hama penyakit serta berdaun 2 hingga 6 helai setiap benihnya.

Sebaiknya cara menanam (pemindahan) cabe rawit dilakukan pada waktu pagi ataupun sore hari agar benih tidak lekas layu. 

Lepaskan polybag dari benih dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman cabe rawit, masukkan kedalam lubang tanam kemudian tutup dengan tanah sebatas ujung pangkal benih cabe rawit tersebut.

Untuk penanaman di bedengan lakukanlah sesuai dengan petunjuk berikut ini:

  • Menanam cabe rawit yang baik adalah dengan membuat bedengan diatas lahan dengan lebar kurang lebih 1 meter, tinggi 30 cm, serta panjang disesuaikan dengan lokasi atau kondisi lahan.
  • Berikan juga jarak antar bedengan yang dapat difungsikan sebagai parit dengan jarak kurang lebih 50 – 80cm.
  • Setelah itu tutuplah bedengan dengan mulsa plastik kemudian dibuatkan lubang tanam menggunakan kaleng susu bekas.
  • Jarak antar lubang tanam sebaiknya berkisar antara 50 – 60 cm dengan pola zig zag.
  • Diamkan bedengan yang sudah tertutup mulsa plastik tersebut selama satu minggu sebelum proses penanaman dimulai.


6 Pemeliharaan Cabe Rawit


Langkah ke 6 dalam budidaya cabe rawit selanjutnya adalah pemeliharaan tanaman cabe rawit itu sendiri. Pemeliharaan berupa penyulaman, penjarangan, penyiangan, pemupukan susulan serta penyiraman tanaman cabe rawit.


7 Panen


Pada saat cabe rawit berusia 60 hingga 80 hari biasanya tanaman cabe rawit sudah dapat dipanen. Pemanenan dilakukan terus menerus setiap 2 atau 3 hari sekali tergantung hasil buah cabe rawit yang Anda tanam.

Panen dilakukan pada saat pagi hari dengan menggunakan guntung panen, ambillah cabe rawit yang sudah matang namun tidak terlalu tua. Setelah dipetik, simpan cabe rawit ditempat yang teduh dan tidak lembab untuk menghindari jamur.

Post a Comment for "7 Cara Budidaya Cabe Rawit ala Kliktani"