Fungsi dan Dosis Insektisida Dursban 200EC Bagi Tanaman
Hama seperti kutu-kutuan dan ulat merupakan 2 jenis serangga yang menjadi hama dalam setiap budidaya tanaman, untuk mengantisipasi hal tersebut biasanya petani menggunakan insektisida Dursban 200 EC sebagai obat pengendaliannya, karena bahan aktif insektisida Dursban yaitu klorfirofos sebesar 200 gram/liter sangat cocok untuk mengendalikan hama sejenis ulat dan kutu-kutuan.
Insektisida Dursban 200EC adalah pestisida yang bekerja secara racun kontak dan lambung, berbentuk pekatan berwarna kuning yang dapat diemulsikan kedalam air. Insektisida ini adalah produk unggulan dari PT. Dow AgroSciences Indonesia.
Racun kontak yang terdapat pada Dursban 200EC akan bekerja jika cairan insektisida ini mengenai langsung ke serangga.
Racun kontak yang terdapat pada Dursban 200EC akan bekerja jika cairan insektisida ini mengenai langsung ke serangga.
Sedangkan
sifat racun lambungnya akan berfungsi meracuni lambung serangga jika
serangga tersebut memakan bagian tubuh tanaman yang telah terkena cairan
insektisida Dursban 200EC.
Insektisida ini bisa di gunakan pada tanaman padi, kakao, cabai, kubis, tomat dan tanaman lainnya, Pada tanaman padi Dursban ber fungsi mengendalikan hama seperti; ulat grayak, ulat pelipat daun, atau ulat penggerek batang.
Selain untuk tanaman padi, insektisida Dursban 200EC juga bisa di fungsikan sebagai pengendali kutu daun pada tanaman cabai, ulat buah pada tanaman kakao atau ulat tanah pada tanaman tomat.
Berikut ini fungsi dan dosis insektisida Dursban 200 EC yang tepat dan sesuai dengan petunjuk penggunaannya
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, gunakanlah atau aplikasikanlah insektisida Dursban dengan dosis yang tepat, dan juga sesuai dengan petunujuk penggunaannya.
Karena dengan dosis yang tepat, insektisida berbahan aktif klorfirofos ini dapat membunuh hama dengan tuntas dan juga dapat mencegah resistensi hama terhadap pestisida.
Selain itu menggunakan pestisida sesuai dosis juga bisa mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat residu yang di timbulkan dari pestisida.
Demikianlah ulasan tentang fungsi dan dosis insektisida Dursban 200EC bagi tanaman padi, cabai, tomat, dan lainnya. Semoga artikel yang singkat ini bisa membawa manfaat bagi kita semua. Terimakasih.
- Cabai : ham kutu daun Myzus persicae (Penyemprotan volume tinggi: 2 ml/l)
- Padi : Ulat penggerek batang, ulat pelipat daun (Penyemprotan volume tinggi: 1-1,5 ml/l)
- Kakao : ulat buah Conopomorpha cramerella (Penyemprotan volume tinggi: 1,5 ml/l)
- Kubis: perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis (Penyemprotan volume tinggi: 3 ml/l)
- Tomat : ulat tanah Agrotis sp.; penggerek buah Heliothis armigera (Penyemprotan volume tinggi: 3 ml/l)
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, gunakanlah atau aplikasikanlah insektisida Dursban dengan dosis yang tepat, dan juga sesuai dengan petunujuk penggunaannya.
Karena dengan dosis yang tepat, insektisida berbahan aktif klorfirofos ini dapat membunuh hama dengan tuntas dan juga dapat mencegah resistensi hama terhadap pestisida.
Selain itu menggunakan pestisida sesuai dosis juga bisa mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat residu yang di timbulkan dari pestisida.
Demikianlah ulasan tentang fungsi dan dosis insektisida Dursban 200EC bagi tanaman padi, cabai, tomat, dan lainnya. Semoga artikel yang singkat ini bisa membawa manfaat bagi kita semua. Terimakasih.
Post a Comment for "Fungsi dan Dosis Insektisida Dursban 200EC Bagi Tanaman"