Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

6 Varietas Padi Inpari yang banyak ditanam di Indonesia


Padi Inpari sudah beredar lebih dari 12 tahun yang lalu dan sudah lebih dari 50 varietas padi Inpari beredar di masyarakat, Mulai dari padi Inpari 1 yang dikeluarkan tahun 2008 sampai yang terbaru yaitu varietas padi Inpari siliwangi agritan yang di lepas tahun 2019.

Dinamakan Padi Inpari karena padi ini akronim dari INbrida PAdi iRIgasi,  karena padi ini di khususkan di tanam di lahan sawah irigasi, namun pada pengembangannya ada beberapa varietas padi Inpari yang juga cocok di tanam di lahan tadah hujan seperti Inpari 42 agritas GSR.

Total sampai dengan Maret tahun 2019 ada 54 varietas padi Inpari yang di keluarkan oleh BBPADI yang bisa dipilih petani untuk di tanam dan di budidayakan, namun demikian dari 54 varietas yang dilepas tidak semuanya sukses hanya ada beberapa varietas padi Inpari yang laku atau banyak di tanam oleh petani.

Berikut adalah 6 varietas Inbrida Padi irigasi (Inpari) yang banyak di tanam oleh petani, keterangan ini yang kami dapat dari beberapa website pertanian dan juga pengamatan di lapangan.

1. Inpari Sidenuk


Varietas Padi Inpari Sidenuk atau biasa juga di sebut dengan nama padi Si Denok merupakan varietas padi Inpari yang di kembangkan oleh BBPADI Kab. Subang.

Selain padi Inpari 32, dan Inpari 42. Padi Inpari Sidenuk merupakan varietas padi Inpari yang banyak di tanam oleh para petani Indoneaia.

Hal ini di karrnakan padi Inpari Sidenuk mempunyai daya tahan terhadap penyakit yang cukup kuat, sehingga memudahkan petani dalam membudidayakan padi ini.

Selain itu, rasa nasinya yang pulen dan masa tanam genjah yang hanya membutuhkan waktu 103 hari setelah tanam, membuat petani memilih padi inpari sidenuk ini untuk di budidayakan.

Keunggulan padi Inpari Sidenuk bukan cuma di situ saja, Varietas Padi Inpari Sidenuk juga tahan terhadap hama wereng batang coklat, dan juga tahan terhadap penyakit hawar daun.

2. Inpari 32 HDB


Padi ini menjadi buah bibir di kalangan petani, karena menurut rumor yang beredar padi ini bisa mencapai 10 ton per hektar.

Rumor tersebut ternyata bukan hanya isapan jempol, kliktani.com pernah mencoba menanam padi inpari 32 pada lahan seluas 1 hektare pada sawah irigasi.

Hasil GKP dari lahan seluas 1 hektare tersebut, padi inpari 32 berhasil mencapai 9,7 ton.

Inpari 32 adalah varietas padi inbrida yang di kembangkan oleh para pemulia padi yang berjumlah 4 orang pemulia yang bernama, Aan A Drajat, Nafsiyah, Cucu Gunarsih, dan Trias Sitaresmi.

Padi Inpari 32 sangat cocok di tanam pada sawah irigasi, varietas padi ini pertama di lepas pada tahun 2013 oleh para pemulia padi di daerah Pati.

Keunggulan dari varietas padi Inpari 32 adalah hasil tonasenya yang bagus dari pada padi jenis padi  bersertifikat lainnya.

Semisalnya kita bandingkan dengan vareitas Mekongga, jika rata-rata potensi hasil mekongga hanya 7 ton/ha maka Inpari 32 bisa mencapai 10 ton/ha untuk masa tanam pertama.

3. Inpari 42 Agritan GSR


Hanya sedikit dari varietas padi unggul yang mendapat gelar GSR yang beredar di Indonesia. Di antara yang sedikit itu Varietas Padi INPARI 42 Agritan GSR  lah yang mampu mendapatkan gelar tersebut. Lalu kenapa bisa Padi inpari 42 Agritan GSR mendapatkan gelar tersebut?, baiklah artikel kali ini kami akan bahas tuntas tentang Padi inpari 42 agritan GSR.

Gelar GSR yang tersemat Pada padi Inpari 42 agritan GSR, Menandakan bahwa varietas tersebut mampu berdaya hasil tinggi, baik di lahan irigasi (cukup air dan hara) maupun dilahan yang tingkat tumbuhnya padi terbatas (kurang air dan hara).

GSR sendiri kepanjangan dari Green Super Rice. GREEN berarti padi yang mampu beradaptasi dengan lingkungan, sedangkan SUPER berarti padi dengan daya hasil yang sangat tinggi.

4. Inpari 43 Agritan GSR


Padi inpari 43 Agritan GSR sebenarnya tidak jauh berbeda dari Inpari 42 Agritan GSR, hanya saja varietas ini lebih genjah 2-3 hari dari padi Inpari 42. Selain itu padi ini memiliki karakteristik yang hampir sama.

5. Inpari 33

Varietas padi INPARI 33 ini pertama di lepas pada tahun 2013 dan langsung disambut positif oleh para petani. Varietas Padi INPARI 33 adalah varietas padi yang sangat tahan terhadap serangan hama Wereng Batang Coklat (WBC). Bukan cuma itu saja yang menjadi keunggulan padi Inpari 33, masih ada hal lain yang menjadi keunggulan padi ini.

Sekitar pertenghan tahun 2017 hama wereng batang coklat menyerang tanaman padi hampir di seluruh Kab. Bekasi. Serangan hama wereng menyebar dari satu lahan ke lahan yang lain dengan sangat cepat dan sangat sulit untuk kendalikan. Terhitung hanya 3 hari tanaman padi yang terserang oleh hama ini menjadi kuning dan garing.

Terbukti Varietas Padi Inpari 33 menjadi satu-satunya yang lolos dari serangan hama wereng yang menyerang tanaman padi di daerah Sukatani-Bekasi.

Seketika varietas Padi Inpari 33 yang di tanam oleh Bp Sulaeman menjadi buah bibir karena menjadi satu-satunya tanaman padi yang tidak terserang wereng.

Menurut Bp Sulaeman yang baru pertama kali menanam padi inpari 33, Dari semenjak awal serangan wereng muncul sepertinya wereng ogah nempel di pohon padi saya. Alhamdulillah sampe selesai panen padi inpari 33 saya selamet dengan hasil yang memuaskan.

 6. Inpari 32 Jumbo


Padi Inpari 32 Jumbo mempunyai banyak sekali kelebihan, diantara kelebihan itu yang paling mencolok  adalah bobot padi yang lebih JUMBO (berat) dibandingkan Inpari 32  biasa.

Selain itu rendemen padi Inpari 32 Jumbo juga termasuk yang tertinggi dibandingkan padi lainnya, karena itu, padi ini sangat cocok untuk di budidayakan.

Namun, bagi anda yang ingin menanam padi Inpari 32 Jumbo kami sarankan untuk mewaspadai kerobohan, apalagi jika memasiki musim penghujan.

Karena kelemahan padi Inpari 32 Jumbo adalah mudahnya padi ini mengalami kerebahan. Hal ini di karenakan bobot padi inpari 32 jumbo yang berat.

Selain itu kekurangan padi inpari 32 Jumbo juga rentan terkena wereng biotipe 2 dan 3, juga rentan terkena penyakit blas. Selain itu, kekurangan padi inpari 32 jumbo adalah rentan terhadap blas dan juga wereng biotipe 2, dan 3

7. Inpari 14 Pakuan


Padi Inpari 14 Pakuan adalah salah satu varietas padi inpari yang dikembangkan oleh BBPADI di Subang Jawa Barat dan di lepas pada tahun 2011. 

Padi ini sangat cocok dibudidayakan atau ditanam di ekosistem sawah tadah hujan dataran rendah sampai ketinggian 600 mdpl. 

Padi Inpari 14 Pakuan memiliki ketahanan terhadap benerapa hama, tetapi agak rentan terhadap wereng batang coklat biotipe 1 dan 2, serta rentan terhadap biotipe 3. 

Sedangkan untuk ketahanan terhadap penyakit, padi Inpari 14 Pakuan agak tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III, rentan terhadap hawar daun bakteri patotipe IV dan agak rentan terhadap hawar daun bakteri patotipe VIII, agak tahan terhadap penyakit blas ras 033 dan 133, rentan penyakit blas ras 073 dan 173, serta rentan terhadap virus tungro.

Demikianlah 6 Varietas Padi Inpari yang banyak ditanam oleh petani di Indonesia, Semoga tulisan ini bermanfaat untuk anda yang ingin menanam salah satu varietas padi Inpari. Terimakasih Salam kliktani.com

Post a Comment for "6 Varietas Padi Inpari yang banyak ditanam di Indonesia"