Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rahasia Menjadi Petani Padi Sukses

Padi adalah komoditas utama pertanian di Indonesia, karena di Indonesia nasi atau beras menjadi bahan pokok utama sumber makanan yang masyarakat konsumsi, hingga tidak heran jika padi sangat di butuhkan oleh masyarakat Indonesia.

Dewasa ini menjadi seorang petani padi haruslah pandai bukan hanya dalam pengelolaan lahan saja tapi juga harus jeli melihat peluang harga padi ketika panen raya, ini dikarenakan banyaknya variates padi yang beredar sehingga tidak semua jenis padi yang menguntungkan secara ekonomis.

Berikut ini tips-tips menjadi petani padi sukses yang berhasil kami rangkum.

1. Menyiapkan ladang secara berkala.

Proses penyiapan lahan sangat berpengaruh dalam penanaman padi, lahan yang secara terus menerus di tanami padi atau tanpa jeda waktu yang cukup akan menambah keasam tanah sehingga membuat tanah menjadi tidak subur dan membuat proses pertumbuhan padi akan terganggu dan rentan terkena hama.

Jeda waktu yang cukup untuk menggarap ladang adalah minimal 40 hari setelah panen, waktu tersebut dinilai cukup untuk mengembalikan kesuburan tanah.

Selain jeda waktu yang cukup untuk megelola ladang proses pentraktoran atau pembalikan tanah (luku) ini sangat penting karena mampu meningkatkan hasil. Sawah yang pentraktorannya dengan cara di luku akan jauh berbeda dengan sawah yang pentraktoranya tanpa di luku.

Proses luku sendiri mampu membuat unsur hara pada tanah akan menjadi lebih banyak sehingga mampu menghasilkan 10% padi lebih banyak.

2. Memilih Vareates Bibit Unggul


Sebelum penyemaian bibit sebaiknya para petani harus cermat memilih bibit padi jenis apa yang di harus ditanam, sebaiknya sahabat tani memilih bibit variates unggul, bibit jenis ini artinya bibit baru yang belum pernah tanam atau baru sekali tanam.

Penggunaan bibit padi yang beulang-ulang akan menghasilkan padi yang tidak full (terisi setengah dari tangkai padi) sedangkan Penggunaan bibit baru mampu meminimalisir jumlah bulir padi yang tidak terisi.

Walaupun bibit baru mempunyai kekurangan dari segi anakan padi tapi bisa di tanggulangi dengan penggunaan zat penghijau daun untuk menambah anakan padi.

3. Tanam kurang dari 5 Baris
Menanam padi dengan sistem tanam kurang 5 baris akan merangsang pertumbuhan padi lebih baik, karena kadar Oksigen yang di dapat lebih banyak sehingga pertumbuhan padi akan sempurna, tapi bukan cuma itu saja menanam dengan metode ini akan mempermudah pemberian pupuk dan jika terkena hama akan lebih mudah penanggulangannya.

4. Penggunaan Pupuk, Pestisida, Insektsida, dah Herbisida yang tepat
Sekarang ini penggunaan zat-zat kimia dalam kehidupan sehari-hari menjadi hal yang lumrah begitupun di pertaniaan penggunaan zat-zat tersebut sangat di andalkan para petani demi mengantisipasi hama dan pemupukan, walaupun mempunyai efek samping yang signifikan penggunan zat tersebut mampu menghasilakan padi yang berkualitas. 

Pemupukan menggunakan UREA dapat dilakukan  2 kali dalam sekali musim tanam dengan ukuran 400 kg/ha, pertama 10-15 hari setelah tanam dan yang keduanya 25-30 hari setelah tanam.

Pemupukan menggunakan urea bisa di aplikasikan dengan mencampur pupuk SP36 atau sejenisnya, penggunaan pupuk ini untuk merangsang pertumbuhan akar padi sehingga padi menjadi cepat besar dan sehat.

Sedangkan penggunaan pestisida, dan Insektisida bisa di lakukan 10 hari sekali untuk pencegahan hama sedangkan jika terjadi serangan hama bisa di aplikasikan 2 kali sehari pagi dan sore.

Demikian beberapa tips menjadi petani sukses dari kami, buat sahabat tani semua semoga bermanfaat. Petani sejahtera rakyat makmur.