Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

25 Jenis Padi Paling Banyak Hasilnya.

Jenis padi unggul menjadi salah satu harapan bagi para petani untuk meningkatkan hasil panen, pemilihan benih padi menjadi faktor krusial untuk budidaya padi, Agar padi yang di tanamnya mendapatkan hasil yang banyak (maksimal).

Sampai saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) Indonesia terus mengembangkan berbagai macam varietas atau jenis padi unggul. Pengembangan ini dilakukan dengan tujuan agar kualitas dan kuantitas padi yang dihasilkan oleh Indonesia terus meningkat seiring waktu, sehingga dapat mendukung program swadaya pangan, yang imbasnya dapat menesejahterakan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia.


Berbagai jenis padi unggul yang dikembangkan oleh Kementan di harapkan terus meningkatkan hasil produktivitas, sehingga munculah jenis padi baru yang banyak hasilnya. Berikut kami sajikan daftar varietas padi paling banyak hasilnya yang tengah dikembangkan di Indonesia.

1. IR 42

Ciri yang paling terlihat dari padi IR42 adalah bulir-bulir padi yang kecil namun memiliki bobot yang berat.

Selain bulir yang cukup kecil, masa tanam padi IR42 yang cukup lama yaitu sekitar 145 HST. Berikut adalah deskripsi padi IR 42.

  • Golongan : Cere / Indica
  • Bentuk Tanaman : Tegak
  • Daun Bendera : Tegak
  • Tinggi Tanaman : 97 - 105 cm
  • Usia Tanam : 135 - 145 HST
  • Kerontokan : Sedang
  • Tekskur Nasi : Pera
  • Potensi Hasil :  8.5 ton/ha
  • Rata-rata : 6 ton/ha
  • Kadar Amilosa : 27%

2.INPARA 3

Jenis padi unggul ini pertama kali dilepas pada tahun 2008 dan memiliki potensi hasil 5,6 t/ha GKG. Selain itu, rata-rata hasil jenis padi unggul ini adalah 4,6 t/ha GKG.

3. INPARA 4

INPARA 4 memiliki benih padi unggul yang agak tahan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe tiga. Jenis padi unggul ini dapat bertahan di lahan yang rawan banjir. Padi ini memiliki tingkat kerontokan sedang dan tingkat kerebahan tahan.

4. INPARI SI DENUK

padi Inpari Sidenuk mempunyai daya tahan terhadap penyakit yang cukup kuat, sehingga memudahkan petani dalam membudidayakan padi ini.

Selain itu, rasa nasinya yang pulen dan masa tanam genjah yang hanya membutuhkan waktu 103 hari setelah tanam, membuat petani memilih padi inpari sidenuk ini untuk di budidayakan.

Keunggulan padi Inpari Sidenuk bukan cuma di situ saja, Varietas Padi Inpari Sidenuk juga tahan terhadap hama wereng batang coklat, dan juga tahan terhadap penyakit hawar daun.

  • Komoditas :    Padi Sawah Irigasi
  • Tahun  :    2011
  • Anakan Produktif   :     +/- 15 malai
  • Bentuk gabah   :     Ramping
  • Bentuk Tanaman  :     Tegak
  • Berat 1000 butir  :     +/- 25,9 gram
  • Golongan  :     Cere
  • Jumlah gabah per mala  i:     175-200 butir
  • Kadar amilosa  :     +/- 20,6 %
  • Kerebahan  :     Tahan
  • Kerontokan  :     Sedang
  • Nomor pedigri   :     OBS1703-PSJ
  • Permukaan daun   :     Kasar
  • Posisi daun   :     Tegak
  • Posisi daun bendera  :     Tegak
  • Potensi hasil   :     9,1 ton/ha GKG
  • Rata-rata hasil   :     6,9 ton/ha GKG
  • Tekstur nasi  :     PulenTinggi Tanaman  :     +/- 104 cm
  • Umur tanaman  :     +/- 103 hari
  • Warna batang  :     Hijau
  • Warna daun   :     Hijau
  • Warna gabah   :     Kuning bersih
  • Warna kaki  :     Hijau
  • Warna lidah daun  :     Tidak berwarna
  • Warna telinga daun  :     Tidak berwarna

5. INPARA 5

INPARA 5 dilepas pada tahun 2010. Jenis padi ini merupakan salah satu varietas unggul yang tahan terhadap lahan yang rawan banjir. Indeks glikemik padi INPARA 5 ini adalah 59. Selain itu, padi ini memiliki ketahan terhadap hawar daun bakteri patotipe IV dan VIII.

6. Situ Bagendit

Varietas padi situ bagendit dilepas sudah cukup lama, yakni di tahun 2003. Padi situ bagendit agak tahan terhadap blas dan hawar daun bakteri patotipe III.

Tingkat kerontokan dan kerebahan padi situ bagendit adalah sedang. Padi ini memiliki umur tanaman sekitar 110 hingga 120 hari.

Selain itu, padi ini digolongkan ke dalam varietas unggul, karena dapat bertahan di lahan yang rawan kekeringan.

7. INPAGO 6

INPAGO 6 merupakan salah satu jenis padi unggul yang dilepas pada tahun 2010. Bibit padi unggul ini dapat menghasilkan tanaman dengan tinggi mencapai 117 cm.

Potensi hasil INPAGO 6 adalah sekitar 5,8 t/ha GKG dengan rata-rata hasilnya 3,9 t/ha GKG. Sama seperti padi situ bagendit padi INPAGO 6 ini juga terkenal memiliki ketahanan terhadap lahan yang rawan kekeringan.

8. INPAGO 7

Varietas padi yang tahan terhadap lahan rawan kekeringan selanjutnya adalah padi INPAGO 7. Benih padi INPAGO 7 dapat menghasilkan tanaman yang berbentuk tegak dengan tinggi mencapai kurang lebih 107 cm.

Jenis padi unggul ini berasal dari seleksi IR68886/BP68/Slegreng/Maninjau/Asahan. Padi ini memiliki keunggulan yakni tahan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe satu dan biotipe dua. Selain itu, varietas ini juga tahan terhadap penyakit blas ras 133.

9. INPARI 5

Jenis padi unggul ini dilepas pada tahun 2008. Tinggi tanaman INPARI 5 bisa mencapai 105 cm dengan tingkat kerontokan dan kerebahan sedang.

INPARI 5 agak tahan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe satu, dua, dan tiga. Selain itu, varietas ini juga unggul, karena memiliki ketahanan terhadap hawar daun bakteri patotipe III.

10. INPARI 7

Jenis padi unggul ini dilepas pada tahun 2009. Tinggi tanaman INPARI 7 bisa mencapai 104 cm dengan tingkat kerontokan sedang.

Jenis bibit padi varietas ini dapat menghasilkan tanaman yang unggul, karena diketahui agak tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III.

11. INPARI 21

Persilangan Sitali/ S3383-1d-Pn-16-2/ S969B-265-1-4-1 menghasilkan jenis bibit padi unggul yaitu INPARI 21.

Padi bergolongan Cere ini memiliki umur tanaman kurang lebih 120 hari setelah sebar.

Jenis padi unggul ini memiliki bentuk gabah yang sedang dan sedikit bulan serta warna gabah yang kuning bersih. Keunggulan padi ini adalah dapat bertahan di lahan yang rawan tungro.

12. INPARI 13

INPARI 13 menjadi salah satu varietas unggul yang dikembangkan oleh Kementan Indonesia dan dilepas pada tahun 2010.

Varietas ini terkenal akan ketahanannya terhadap wereng batang cokelat. Potensi hasil INPARI 13 adalah 8 t/ha GKG dan rata-rata hasilnya sebesar 6,6 t/ha GKG.

13. INPARI 18

Jenis padi unggul ini dapat bertahan di wilayah yang rawan wereng batang cokelat. Bibit padi yang bagus dari varietas ini dapat memberikan potensi hasil sebesar 9,5 t/ha GKG dan rata-rata hasilnya 6,7 t/ha GKG.

Selain tahan terhadap hama wereng batang cokelat, varietas ini juga unggul, karena tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III.

14. INPARI 31

Jenis padi INPARI 31 memiliki umur tanaman kurang lebih 112 hari setelah sebar. INPARI 31 tahan terhadap wereng batang cokelat biotipe satu, dua, dan tiga serta tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III.

Tanaman yang dilepas pada tahun 2013 ini cocok ditanam di ekosistem lahan sawah yang berada pada ketinggian maksimal 600 mdpl agar dapat menghasilkan bibit padi yang unggul.

15. INPARI 43 AGRITAN GSR

Pada tahun 2017 Kementerian Pertanian telah melepas Varietas Unggul Baru temuan Badan Litbang Pertanian, yaitu varietas padi Inpari 43 Agritan Green Super Rice (GSR). Sejak di lepas BBPADI, varietas Inpari 43 agritan GSR banyak di kembangkan di berbagai daerah.

Namun Provinsi Bali menjadi salah satu lokasi pengembangan yang tersukses. karena setelah diluncurkan BPTP Balitbangtan Bali mulai bergerak memperkenalkannya kepada petani. Alhasil, banyak petani yang tertarik untuk menanam padi Inpari 43 Agritan GSR ini.

Terlihat pada tahun 2017 saja perkembangan padi Inpari 43 sudah banyak di tanam di empat kabupaten yaitu, Kabupaten Badung, Gianyar, Karangasem dan Jembrana.

Spesifiksi padi Inpari 43 Agritan GSR

  • Tahun Dilepas :2016
  • SK Menteri Pertanian : 369/Kpts/TP.010/6/2016
  • Asal Seleksi : WuFengZhan/IRBB5/WuFengZhan
  • Golongan : Cere
  • Umur Tanaman : ± 111 hari
  • Bentuk Tanaman : Tegak
  • Tinggi Tanaman : ± 88 cm
  • Daun Bendera : Tegak
  • Bentuk Gabah : Ramping
  • Warna Gabah : Kuning Jerami
  • Kerontokan : Mudah
  • Kerebahan :Tahan
  • Tekstur Nasi : Pulen
  • Kadar Amilosa : 18,99%
  • Berat 1000 Butir : ± 23,74 gram
  • Rata Rata Hasi : l6,96 ton/ha
  • Potensi Hasil : 9,02 ton/ha

16. INPARI 32

Padi Inpari 32 HDB pohonnya dan daun benderanya berbentuk tegak, dengan masa tanam genjah sekitar 120 Hari Setelah Sebar (HSS).

Untuk lebih lengkap tentang deskripsi padi Inpari 32 HDB, bisa kita lihat di bawah ini.

  • Golongan : Cere / Indica
  • Masa tanam : 120 HSS
  • Bentuk Tanaman : Tegak
  • Tinggi Tanaman : 97 cm
  • Daun Bendera : Tegak
  • Bentuk Gabah : Medium
  • Warna Gabah : Kuning Bersih
  • Kerontokan : Sedang
  • Kadar Amilosa : 23,4 %
  • Potinsi Hasil : 10 ton/ha
  • Rata-rata Hasil : 7 ton/ha

17. INPARI 11

INPARI 11 merupakan salah satu jenis padi unggul, karena tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III dan tahan blas ras 033 dan 133.

18. INPARI 12

Jenis benih padi INPARI 12 memiliki beberapa keunggulan, seperti tahan terhadap blas ras 033 dan agak tahan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe satu dan dua.

19. INPARI 33

Padi Inpari 33 menjadi sebuah masterpiace varietas padi tahan wereng, keunggulan padi Inpari 33 inilah yang membuat banyak petani mencari benih padi Inpari 33 untuk di tanam dan di budidayakan.

Keunggulan padi Inpari 33 dalam melawan hama wereng sudah tidak perlu di sangsikan lagi, sudah banyak petani yang membuktikan tentang kuatnya padi Inpari 33 melawan serbuan hama wereng.

Bahkan menurut salah satu orang penyuluh pertanian pernah berkata kepada petani di Kab. Karawang Bahwa "Batang padi Inpari 33 sangat kuat, wereng aja bisa copot giginya kalau dia gigit batang padi ini".

Keunggulan padi Inpari 33 dalam memutus menghadapi wereng memang patut di acungi 2 jempol, varietas padi ini sangat cocok ditanam pada daerah endemik wereng untuk memutus siklus hidup hama penghisap batang padi ini.

Selain unggul dalam menghadapi wereng, keunggulan padi Inpari 33 juga terletak pada produktivitas gabah yang tinggi, potensi hasil padi Inpari 33 ini bisa mencapai 9,8 ton/ha, dengan rata-rata hasil 7 ton/ha.

20. INPARI 17

Jenis padi unggul selanjutnya agak tahan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe satu, dan dua, serta tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III, IV, dan VIII.

21. INPARI 42 Agritan GSR

Masa tanam padi inpari 42 agritan GSR tergolong genjah karena hanya memerlukan waktu kurang lebih 112 hari setelah tanam.

Untuk lebih jelas mengenai deskripsi padi INPARI 42 AGRITAN GSR anda bisa lihat dibawah ini.

  • Golongan : Cere/Indica
  • Masa tanam : 112 HST
  • Daun bendera : Tegak
  • Tinggi : 93cm
  • Bentuk tanaman : Tegak
  • Bentuk Gabah : Ramping
  • Warna Gabah : Kuning Jerami
  • Kerontokan : Mudah
  • Tekstur Nasi : Pulen
  • Kadar Amilosa : 18,8%
  • Potensi Hasil : 10,7 ton/ha
  • Rata-rata Hasil : 8 ton/ha

22. INPARI 1

INPARI 1 merupakan salah satu varietas unggul yang dilepas pada tahun 2008. Varietas ini tahan terhadap wereng batang cokelat biotipe dua dan hawar daun bakteri patotipe III, IV, dan VIII.

23. INPARI 4

INPARI 4 menjadi jenis padi unggul yang terkenal memiliki ketahanan terhadap hawar daun bakteri patotipe III dan VIII. Selain itu, padi ini memiliki ketahanan yang baik pada wilayah lahan rawan kresek.

24. INPARI 32

INPARI 32 diketahui memiliki benih padi paling banyak hasilnya. Hasil panen dari varietas ini bisa mencapai 8-9 ton/ha.

25. INPARI 45 Dirgahayu

INPARI 45 Dirgahayu dikenal memiliki bibit padi terbaik. GDM menjual Padi Organik Varietas INPARI 45 Dirgahayu dengan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

Post a Comment for "25 Jenis Padi Paling Banyak Hasilnya. "