Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Fungsi Fungisida Antracol 70 WP Bagi Tanaman Padi, Jagung, Dan Sebagainya

fungisida Antracol
Fungisida Antracol 70 WP adalah fungisida generasi baru karena telah ditambah dengan zinc yang  jarang dimiliki oleh fungisida lain, Zinc sangat berguna bagi tanaman karena memiliki fungsi untuk memacu kompaknya proses pengeluaran bunga dan buah.

Selain itu juga fungsi Zinc yang terkandung pada fungisida Antracol 70 WP juga berfungsi sebagai pencegah terjadinya kekurangan nutrisi pada tanaman.

Sehingga penggunaan fungisida ini mampu menutupi kekurangan nutrisi yang sering terjadi pada tanaman padi, Jagung, dan Cabai.

Sementara itu fungsi Fungisida Antracol 70 WP yang utama adalah melindungi tanaman dari penyakit-penyakit yang di timbulkan oleh jamur seperti hawar daun, busuk phytoptora, bercak daun, dan antraknosa (busuk buah). 

Fungisida Antracol 70 WP juga dapat digunakan untuk mengendalikan jamur pada tanaman sayuran seperti tomat, kentang, cabai, ketimun, selada, dan bawang merah yang terserang bercak daun, antraknosa maupun embun bulu. 

Pada tanaman keras pun fungisida Antracol juga dapat diaplikasikan untuk mengendalikan penyakit black spot  pada tanaman jeruk serta penyakit cacar pada apel (apple scab) secara efektif.

Fungsi Antracol pada tanaman padi juga telah terbukti efektif mengatasi penyakit busuk upih (sheath rot) dan hawar pelepah (sheath blight) yang di sebabkan jamur phytoptora.

Untuk mendapatkan tanaman yang sehat berbunga dan berbuah kompak serta bebas penyakit, maka aplikasi Fungisida Antracol 70 WP dengan takaran 3 gram/liter air. 

Aplikasi Antracol pada tanaman dapat dilakukan dengan  cara penyemprotan maupun dengan cara dikocor dengan interval aplikasi 14-21 hari.

Cara Menggunakan dan fungsi Antracol 70WP 
  • Anggrek : penyakit barcak daun Cercospora dendrobii, penyakit busuk hitam Phytophthora nicotianae (Penyemprotan volume tinggi : 2 kg/ha)
  • Anggur : penyakit embun tepung Plasmophara viticola (Penyemprotan volume tinggi : 1,5 - 3 g/l)
  • Apel : penyakit embun tepung Podosphaera leucontricha, penyakit bercak daun Marssonina coronaria (penyemprotan volume tinggi : 4 g/l)
  • Bawang daun : penyakit bercak ungu Alternaria porri (penyemprotan volume tinggi : 1000 - 2000 g/ha)
  • Bawang merah : penyakit bercak ungu Alternaria alii (Penyemprotan volume tinggi : 2 g/l)
  • Bawang putih : penyakit bercak ungu Alternaria porri (Penyemprotan volume tinggi : 2 - 4 g/l)
  • Cabai merah : penyakit bercak daun Cercospora sp. (Penyemprotan volume tinggi : 2 - 4 g/l)
  • Cabai merah : penyakit antraknosa buah Colletotrichum sp. (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2 g/l)
  • Cengkeh : penyakit cacar daun Phyllosticta sp. (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2 g/l)
  • Jagung : penyakit bulai Peronosclerospora maydis, penyakit hawar daun Helminthosporium turcicum (Penyemprotan volume tinggi : 2 kg/ha)
  • Jarak Pagar : penyakit embun tepung Oidium tingitaninum (Penyemprotan volume tinggi : 4 g/l)
  • Jeruk : penyakit tepung Oidium tingitaninum (Penyemprotan volume tinggi : 2 g/l)
  • Kacang panjang : penyakit karat Uromyces vignaee (penyemprotan volume tinggi : 1500 - 2000 g/ha)
  • Kacang tanah : penyakit bercak daun Cercospora arachidicola, Cercospora personata (Penyemprotan volume tinggi : 1,5 g/l)
  • Kedelai : penyakit karat Phakopsora pachyrhizi (penyemprotan volume tinggi : 1000 - 1500 g/ha)
  • Kentang : penyakit busuk daun Phytophthora infestans (Penyemprotan volume tinggi : 1,5 - 2,5 g/l)
  • Ketimun : penyakit antraknosa Colletotrichum lagenarium (Penyemprotan volume tinggi : 4 g/l)
  • Kina : penyakit mopog Rhizoctonia solani (Penyemprotan volume tinggi : 0,7 g/l)
  • Kopi : penyakit karat daun Hemileia vastatrix, penyakit bercak daun Cercospora coffeicola (Penyemprotan volume tinggi : 6 g/l)
  • Krisan : penyakit karat Puccinia shrysanthemi (penyemprotan volume tinggi : 4 g/l)
  • Kubis : penyakit rebah/mati bibit Pythium sp., penyakit bercak daun Alternaria spp. (Penyemprotan volume tinggi : 1,5 - 3 g/l)
  • Lada : penyakit busuk pangkal batang Phytophthora palmivora var.piperis (Penyemprotan volume tinggi : 2 - 2,5 g/l)
  • Mangga : penyakit antraknosa Colletotrichum gloeosporioides, penyakit bercak daun Stigmina mangiferae (penyemprotan volume tinggi : 4 g/l)
  • Padi sawah : penyakit bercak daun Cercospora sp., penyakit busuk pelepah Rhizoctonia solani, penyakit bercak coklat Cercospora janseana (Penyemprotan volume tinggi : 250 - 1000 g/ha)
  • Pembibitan kelapa sawit : penyakit bercak daun coklat Curvularia maculans (Penyemprotan volume tinggi : 4 g/l)
  • Petsai : penyakit bercak daun Alternaria brassicae (Penyemprotan volume tinggi : 2 g/l)
  • Rosela : penyakit busuk kaki Phytophthora parasitica (Penyemprotan volume tinggi : 3 g/l)
  • Semangka : penyakit antraknosa Colletotrichum lagenarium, embun bulu Pseudoperonospora cubensis (Penyemprotan volume tinggi : 1500 - 2000 g/ha)
  • Strawbery : penyakit bercak daun Mycosphaerella fragariae, penyakit kapang kelabu Botrytis cinerea (penyemprotan volume tinggi : 1 - 2 g/l)
  • Teh : penyakit cacar daun Exobasidium vexans (Penyemprotan volume tinggi : 2 kg/ha)
  • Tembakau di pesemaian : penyakit rebah batang Pythium spp., dan Rhizoctonia solani (Penyemprotan volume tinggi : 2 g/l)
  • Tomat : penyakit busuk daun Phytophthora infestans (Penyemprotan volume tinggi : 1,5 - 2,5 kg/ha)

Post a Comment for "Fungsi Fungisida Antracol 70 WP Bagi Tanaman Padi, Jagung, Dan Sebagainya"