Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Waktu dan cara pemupukan padi yang tepat dengan dosis sesuai

pemupukan padi
Untuk memperoleh gabah dengan hasil tonase yang tinggi pada saat panen, maka langkah yang tepat adalah dengan memperhatikan 3 hal dalam pemupukan yaitu : waktu pemupukan padi yang tepat,  cara pemupukan padi yang ideal, dan  dosis pemupukan yang sesuai.

Tetapi selain itu kita juga harus tetap memperhatikan tingkat kesuburan tanah, maka dari itu demi mendapat hasil yang optimal dan tetap menjaga lingkungan tetap terjaga, maka di perlukan kombinasi pemupukan antara pupuk kimia dengan pupuk organik.

CARA MENGKOMBINASIKAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK (KIMIA)

Cara pemupukan tanaman padi yang ideal dapat dilakukan dengan cara menghitung waktu atau umur tanaman padi atau bisa juga dengan melihat fase pertumbuhan tanaman dengan cara melihat penampilan daun padi menggunakan alat yang dinamakan bagan warna daun (BWD).

Keuntungan dari mengkombinasikan kedua jenis pupuk tersebut adalah saling melengkapi dari kekurangan dari sifat pupuk masing-masing, kekurangan sifat pupuk organik akan dicukupi oleh pupuk kimia, dan begitupun sebaliknya.

Tanaman padi adalah tanaman yang memerlukan banyak hara Nitrogen dibandingkan dengan  hara Phospat ataupun hara Kalium.

Jadi dengan pemberian kedua pupuk tersebut mampu memenuhi kebutuhan hara pada tanaman padi, sehingga tanaman padi bisa tumbuh dengan optimal.

Untuk cara mengkombinasikan pupuk organik dan pupuk anorganik yang sesuai, yaitu dengan cara memperhitungkan jarak pemberian pupuk.

Biasanya waktu pemberian pupuk organik 5 hari sebelum tandur lalu di selanjutnya 15 hari setelah tandur diberikan pupuk kimia.

Jika kita menggunakan perhitungan waktu, maka waktu yang tepat untuk pemupukan padi yang benar adalah 5-10 hari sebelum tandur menggunakan pupuk organik,  10-20 hari setelah tandur menggunakan pupuk kimia, dan 30 – 40 hari setelah tandur juga menggunakan pupuk kimia. Perlu di ketahui perhitungan ini bisa digunakan jika kondisi tanaman padi tidak dalam terserang hama ataupun penyakit.

JENIS-JENIS PUPUK ANORGANIK (KIMIA)

Dalam membudidayakan tanaman padi banyak sekali jenis-jenis pupuk yang beredar dipasaran, berikut adalah jenis-jenis pupuk yang sering digunakan para petani dalam proses pemupukan padi guna menghasilakan gabah yang optimal serta fungsi dari pupuk tersebut.

Artikel menarik yang perlu di baca
Mencegah dan mengatasi penyakit hawar daun padi yang efektif
Cara tepat sasaran membasmi keong mas sampai punah

  1. Pupuk Organik, Pupuk ini berfungsi untuk memperbaiki tingkat kejenuhan tanah;
  2. Pupuk Urea (Niteogen), Jenis pupuk kimia yang satu ini paling minati oleh petani  karena berfungsi sangat lengkap dalam merangsang pertumbuhan tanaman, mulai dari akar, batang, sampai daun.
  3. Pupuk SP36 (Phospat), Pupuk ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar sehingga membantu asimilasi dan pernafasan serta mempercepat  memasakan buah padi.
  4. Pupuk KCL (Kalium),  berfungsi untuk memperkuat batang, daun, dan bulir-bulir padi dari penyakit, sehinga buah tidak mudah gugur,  serta tanaman padi menjadi lebih tahan terhadap kekurangan air.
  5. Pupuk Phoska, Jenis pupuk ini adalah gabungan antara hara Nitrogen, Phospat dan Kalium.
  6. Pupuk Organik Cair (POC), Pupuk ini berfungsi untuk menambah unsur - unsur mikro pada tanaman padi;
Untuk mengukur dosis pemupukan padi yang tepat,  agar tercapai hasil yang di inginkan. Maka kita harus terlebihi dahulu mengamati kondisi tanaman padi di lapangan, hal ini bertujuan agar tidak terjadi tingkat kejenuhan tanah yang berlebihan karena dosis pemupukan terlalu tinggi ataupun tanaman padi kurang tumbuh dengan sempurna karena kekurangan nutrisi.

Artikel menarik lainnya
Membudidayakan padi dengan sistem salibu yang menguntungkan
Pasti jossss.. Hadapi penyakit bercak daun coklat pada tanaman padi

Berikut ini Kliktani.com sampaikan dosis rata-rata dalam pemupukan padi yang seimbang tiap luas 1 hektare sawah, menggunakan campuran pupuk kimia guna mendapatkan hasil gabah yang optimal.

Dosis Pemupukan Padi Menggunakan Pupuk Kimia 

1.  Urea 200 Kg, SP36 100 Kg, dan KCl 100 Kg.
  • Sebar  pupuk SP36 100 Kg 1 hari sebelum tandur. Setelah 1 minggu lakukan pemupukan padi kembali menggunakan  Urea 50 kg di campur KCl 50 Kg.
  • Setelah 20-25 HST lakukan pemupukan menggunakan urea sebanyak 100 kg dan setelah 30-35 HST lakukan penyebaran pupuk urea kembali sebanyak 50 Kg dan KCl 50 Kg.
  • Jika anda mempunyai BWD lakukan tes warna daun setiap 1 minggu sekali setelah tanam.
  • Jika dari hasil pemupukan pertama atau kedua  daun padi tampak berada di level 3 atau 4 pada bagan BWD, maka kami sarankan untuk menambah urea sebanyak 20 Kg, di pemupukan padi ke 3.
2. Urea 100 Kg, dan Ponska  300 Kg.
  • Umur 7 hst berikan pupuk campuran antara urea 30 Kg dan  Ponska 150 Kg.
  • Umur 20 hst berikan pupuk urea saja sebanyak 40 Kg
  • Umur 30 hst pemupukan kembali dengan pupuk campuran urea sebanyak 30 Kg dan  Ponska 150 Kg

CARA PEMUPUKAN PADI YANG IDEAL
  • Taburkan secara merata pupuk padi pada areal sawah.
  • Jika menggunakan sistem tanam jajar legowo (jarwo) maka berikanlah pupuk-pupuk tersebut hanya pada tanamannya saja.
  • Pemberian pupuk padi ditaruh diperempatan jarak tanaman padi, Biasanya metode ini jarang di pakai karena waktu pengaplikasiannya yang lama.

Pada masing-masing varietas padi memiliki cara-cara yang berbeda dalam hal pemupukan, hal ini di karenakan masa tanam tiap-tiap varietas berbeda, ada varietas padi yang memiliki masa tanam singkat (super genjah), sedang (genjah), dan lama (dalem) ataupun Padi jen Hibrida.
  • Untuk varietas padi super genjah seperti varietas TRISAKTI, SERTANI, dan C600, maka cara pemupukan padi ini di persingkat jarak pemupukannya
  • Untuk Varietas genjah seperti Ciherang, Mekongga, Inpari, dan lain-lain, gunakanlah cara pemupukan padi di atas.
  • Untuk varietas dalem seperti Padi PIM dan IR42 maka cara pemupukan padi terbaik varietas ini adalah dengan meberikan selang waktu lebih lama.